Mohon tunggu...
andi eriawan
andi eriawan Mohon Tunggu... -

Mantan penulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mitos, Legenda dan Mistik

25 Maret 2013   13:20 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:15 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

“Tentu besar artinya. Atau kamu ingin saya panggil ‘Eh’ dan kadang-kadang ‘Hei’?”

Si cantik tertunduk malu dan pura-pura membaca buku. Pada saat saya hendak mengajak dia kencan makan siang, seorang teman yang ke sekian datang mengganggu tanpa diundang. Namanya Agus Suragus, anaknya Dadang Suradang.

“Bagaimana kabar Dadang, Gus? Anakmu itu sudah bisa berdiri?” tanya saya sekedar basa-basi.

“Plakkk!!” Dia menampar saya tiba-tiba. “Saya sudah melihatnya!”

“Siapa???”

“SBY!”

“Kamu…,” saya terbata, “Yakin? Sudah pegang dia?”

“Ya! Saya jabat tangannya. Kenyal berdaging dan keras bertulang. Bukan hantu, boneka, hollogram atau trik kamera seperti yang selama ini kamu bilang!”

Keyakinan saya mulai goyah. Saya melotot dan mencengkram kerah kemejanya. “Kamu tidak sedang mempermainkan saya kan?”

“Dalam masalah ini, saya tidak pernah bercanda. Bahkan, saya mendengar dia berbicara. Suaranya sama dengan suara manusia seperti kita. Hanya berlogat Jawa.”

“Plakkk!” saya tampar dia. “Jangan sembarangan menggunakan kata ‘kita’!!!”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun