Mohon tunggu...
andi eriawan
andi eriawan Mohon Tunggu... -

Mantan penulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mitos, Legenda dan Mistik

25 Maret 2013   13:20 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:15 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

“Apa itu salah?” saya bertanya dengan pertanyaan paling bodoh sedunia.

“Tidak… tidak… bukan kamu yang salah,” katanya di sela tawa. “Fiuuhhh. Capek juga. Sudah begitu lama saya tidak tertawa seperti ini.”

Saat itulah saya benar-benar merasa tersinggung. Benar-benar tersinggung. Dia… telah menertawaan saya. Saya! Saya, yang selama ini… ditertawakan oleh dia. Dia! Dia, yang hanya…

Dengan langkah tegap tak berirama, saya dekati dia hingga jarak kami cukup dekat. Cukup dekat sehingga orang-orang yang melihat akan mengira kami sedang berhomo ria.

“Kenapa kamu tertawa?” tanya saya dingin dengan tatapan menusuk. Tutup kakus dan tutup drum saya sembunyikan di belakang punggung.

Teman saya terdiam sesaat. Kilatan matanya meredup menandakan penyesalan mendalam.

“Sa… ya,” katanya terbata, “hanya tidak mengira… kamu yang memiliki intelegensi tinggi dan sombong itu ternyata… percaya mitos, legenda, dan mistik murahan.”

Akibatnya, “Daaannnggggggggggggg!” Saya gabungkan tutup kakus dan drum dengan kepala teman saya diantaranya.

————

Itulah awal dari keraguan saya terhadap keberadaan Sangkuriang dan sundal bolong. Juga akhir dari keberadaan teman saya itu yang berasal dari Malangbong. Satu persatu, apa yang sebelumya saya percaya, luluh lantah. Saya jadi menganggap bahwa segala hal yang belum pernah saya lihat secara langsung hanyalah mitos, legenda, dan mistik belaka. Dan percaya pada hal-hal demikian adalah dosa besar.

“Jadi, kamu ngga percaya dengan adanya… rektor kampus?” tanya teman saya nomor dua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun