Mohon tunggu...
Tulis Ansa
Tulis Ansa Mohon Tunggu... Administrasi - Setiap kesulitan pasti ada kemudahan

Siapapun yang ingin menjadi teman saya dengan cara follow akun ini dengan senang akan saya follow balik 😊 kita sama-sama belajar...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: "Gelang Setan Bule" (Horor Komedi) Part 6

28 September 2020   02:00 Diperbarui: 28 September 2020   02:25 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Hmmmm" aku bergumam tak berkutip.

"Kamu mau apa dari kami, jangan sakiti teman kami." Ucapku dengan merasa geram, ini setan dari semalam gangguin kami terus.

"Hihihihhhhi, kalian harus mengambil gelang mili punya saya dari king drugsa dalam waktu 2 jam, kalau tidak temanmu akan aku jadikan tumbal dan mati." Ucapnya.

Dengan suara yang sangar dan berat namun yang membuat kami tercengang ia ternyata bisa berbicara menggunakan bahasa Indonesia meski tidak sesuai dengan EYD.

"Jangan sakiti teman kami!" Teriakku dengan spontan. entah gelang seperti apa yang di inginkankannya, apakah gelang itu sama dengan milik setan wanita di pabrik semalam, atau beda lagi dan siapa itu King drugsa?..

"Kamu bisa bahasa Indonesia?." Tanya Heri dengan sopan.

"Iyalah memangnya aku kayak teman satumu yang goblok itu."Ucap hantu itu dengan sangat jelas dan penuh makna tersirat.

Aku dan Heri melempar pandangan kepada Doni.

Doni terdiam membisu sejenak.

"Kurang ajar kamu tan, sini keluar kalau berani. Lagian kamu kan setan, ya ambil sendiri lah gelangnya, masak setan takut sama setan, kamu gak tau kami itu capek, lelah! kami Belum tidur semalaman." Seru doni ia seperti udah kelewat hati untuk melawan hantu itu.

"Terserah kalau kamu mau temanmu mati." Ancam hantu itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun