"Hmmmm" aku bergumam tak berkutip.
"Kamu mau apa dari kami, jangan sakiti teman kami." Ucapku dengan merasa geram, ini setan dari semalam gangguin kami terus.
"Hihihihhhhi, kalian harus mengambil gelang mili punya saya dari king drugsa dalam waktu 2 jam, kalau tidak temanmu akan aku jadikan tumbal dan mati." Ucapnya.
Dengan suara yang sangar dan berat namun yang membuat kami tercengang ia ternyata bisa berbicara menggunakan bahasa Indonesia meski tidak sesuai dengan EYD.
"Jangan sakiti teman kami!" Teriakku dengan spontan. entah gelang seperti apa yang di inginkankannya, apakah gelang itu sama dengan milik setan wanita di pabrik semalam, atau beda lagi dan siapa itu King drugsa?..
"Kamu bisa bahasa Indonesia?." Tanya Heri dengan sopan.
"Iyalah memangnya aku kayak teman satumu yang goblok itu."Ucap hantu itu dengan sangat jelas dan penuh makna tersirat.
Aku dan Heri melempar pandangan kepada Doni.
Doni terdiam membisu sejenak.
"Kurang ajar kamu tan, sini keluar kalau berani. Lagian kamu kan setan, ya ambil sendiri lah gelangnya, masak setan takut sama setan, kamu gak tau kami itu capek, lelah! kami Belum tidur semalaman." Seru doni ia seperti udah kelewat hati untuk melawan hantu itu.
"Terserah kalau kamu mau temanmu mati." Ancam hantu itu.