.....
"Kreekekkkk." Suara pintu yang menandakan sudah lama tidak terbuka."
"Mass"
"Jukiiii."
Teriak kami dengan setengah badan masih diluar, namun tidak ada sahutan atau apa.
"kita langsung masuk sajalah." Ujar Heri.
Betapa terkejutnya kami saat memasuki rumahnya ternyata sangat luasss dan memanjang padahal dari luar hanya gubuk sepetak kecil . Â suasana didalamnya agak remang-remang. Dinding yang dipenuhi kepala tengkorak manusia binatang-biatang buas, lampu hias yang besar namun cahayanya redup, meja dan kursi yang terbuat kayu jati. Â Kami pun terus berjalan dengan pelan berharap segera menemukan Juki.
"Perasaanku tidak enak."
Doni kemudian mendahulukan kami berdua.
"perasaan tadi rumahnya kecil banget, kok sekarang besar dan panjang ya." ucap heri, ia kembali menggosok kacamatanya karena terkena debu rumahnya.
"Toloooooong....sakit....."
Kami terdongak dan sangat terkejut mendengar teriakan Juki yang suaranya berasal dari salah satu kamar rumah tersebut.