Mohon tunggu...
Tulis Ansa
Tulis Ansa Mohon Tunggu... Administrasi - Setiap kesulitan pasti ada kemudahan

Siapapun yang ingin menjadi teman saya dengan cara follow akun ini dengan senang akan saya follow balik 😊 kita sama-sama belajar...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: "Gelang Setan Bule" (Horor Komedi) Part 6

28 September 2020   02:00 Diperbarui: 28 September 2020   02:25 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Aaaaaaakhhhkhkk, tolong!."
Teriakan suara Juki dengan suara parau seperti seseorang sedang dicekik.

"Stoop, oke kami akan mencari gelangmu namun kasih tau kami lokasinya dan siapa itu King Drugsa?" tanyaku.

Kemudian suasana hening sesaat dan hantu berkata..

"King Drugsa adalah raja dari hutan pohon pisang berkulit kuning yang berada diujung hutan ini kearah timur, dia hantu yang paling kuat diwilayahnya, ia ingin menikahiku namun aku tidak mau, maka gelangku diambilnya ,gelang itu adalah gelang kehidupanku didunia hantu. kalau gelang itu tidak berada ditanganku sebelum matahari berada ditengah-tengah  tepat diatas kepala, maka aku akan menjadi hilang dimuka bumi ini."

"Alhamdulillah, kalau gitu gak usah kita ambil biar kamu mampus.." Seru doni.

"AAAAAAkh." Suara teriakan Juki semakin kencang..

"Kalau kalian tidak bisa mengambil gelangku dalam waktu 2 jam dari sekarang aku akan pastikan temanmu ini akan menjadi hantu juga!" ancamnya kembali.

"Eh jangan.. tadi aku bercanda kok, jangan jadikan Juki hantu please, jadi manusia aja serem apalagi dia jadi hantu, yang ada malah aku digangguin terus."

"Kampret kamu don." Ucap dari balik pintu dengan pelan dan lirih, itu suara Juki.

"Ingat kelemahannya terletak sebuah batang pohon pisang yang punya satu biji buah pisang berbentuk buah timun, hanya manusia yang bisa menyentuhnya kemudian kalian hancurkan timun itu".

Aku dan lainnya hanya diam tak berkutip mendengar suatu pernyataan yang tidak masuk akal."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun