Mohon tunggu...
Anastasia Bernardina
Anastasia Bernardina Mohon Tunggu... Lainnya - Penyuka Aksara

Berbagi energi positif dengan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pecel Ayam Pak Kodir

20 Oktober 2023   12:00 Diperbarui: 20 Oktober 2023   12:12 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

******

Tak membutuhkan waktu lama, polisi pun dengan sangat mudah meringkus pelaku penganiayaan terhadap Pak Kodir hingga beliau tewas. Berkat bantuan Murni dan Sukri, anak sulung Pak Kodir telah resmi menjadi tersangka.

“Apa yang menyebabkan saudara tega menganiaya ayah saudara sendiri hingga tewas?” tanya polisi kepada tersangka. “Bapak menunda meminjamkan uang kepada saya untuk modal usaha, padahal saat itu saya membutuhkannya dengan sangat mendesak, hal itu membuat saya menjadi marah, tadinya saya hanya ingin memberi pelajaran saja, tapi ternyata saya kebablasan. Andai saya bisa sedikit bersabar. Saya sangat menyesal.” Tutur Juna anak sulung Pak Kodir. Ia menangis tiada henti, teringat perjuangan sang ayah menyekolahkannya  sampai menjadi sarjana. Dikarenakan uang dan naluri ketidakpuasan akan apa yang telah dicapai, amarahlah yang telah membawanya pada malapetaka.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun