Mohon tunggu...
ANASTASIA IDA RISTIANI
ANASTASIA IDA RISTIANI Mohon Tunggu... Guru - GURU

Saya seorang guru di SD Pangudi Luhur Yogyakarta. Saat ini saya ingin mengembangkan diri dengan cara menulis di Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antarmateri Modul 2.3 Coaching untuk Supervisi Akademik

30 Maret 2023   10:38 Diperbarui: 30 Maret 2023   10:42 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

- Kunci pembuka potensi seseorang untuk untuk memaksimalkan kinerjanya (Whitmore, 2003).

- Bentuk kemitraan bersama klien (coachee) untuk memaksimalkan potensi pribadi dan profesional yang dimilikinya melalui proses yang menstimulasi dan mengeksplorasi pemikiran dan proses kreatif (International Coach Federation).

2) Coaching dalam Konteks Pendidikan

Keterampilan coaching perlu dimiliki para pendidik untuk menuntun segala kekuatan kodrat (potensi) agar mencapai keselamatan dan kebahagiaan sebagai manusia maupun anggota masyarakat. Proses coaching sebagai komunikasi pembelajaran antara guru dan murid, murid diberikan ruang kebebasan untuk menemukan kekuatan dirinya dan peran pendidik sebagai "pamong" dalam memberi tuntunan dan memberdayakan potensi yang ada agar murid tidak kehilangan arah dan menemukan kekuatan dirinya tanpa membahayakan dirinya. 

Dalam relasi guru dengan guru, seorang coach juga dapat membantu seorang coachee untuk menemukan kekuatan dirinya dalam pembelajaran. Paradigma berpikir among dalam coaching adalah 1) coach dan coachee adalah mitra belajar, 2) emansipatif, 3) kasih dan persaudaraan, dan 4) ruang perjumpaan pribadi.

3) Paradigma Berpikir Coaching

Paradigma berpikir coaching yaitu: a) fokus pada coachee/rekan yang akan dikembangkan, b) bersikap terbuka dan ingin tahu, c) memiliki kesadaran diri yang kuat, dan d) Mampu melihat peluang baru dan masa depan.

4) Prinsip Coaching

Prinsip coaching yaitu: a) kemitraan, b) proses kreatif, dan c) memaksimalkan potensi.

a) Kemitraan: Dalam coaching posisi coach terhadap coachee-nya adalah mitra, artinya setara, tidak ada yang lebih tinggi maupun lebih rendah. Coachee adalah sumber belajar bagi dirinya sendiri. Coach merupakan rekan berpikir bagi coachee-nya dalam membantu coachee belajar dari dirinya sendiri.

b) Proses kreatif: Proses kreatif dilakukan melalui percakapan, yang bersifat i) dua arah, ii) memicu proses berpikir coachee, dan iii) memetakan dan menggali situasi coachee untuk menghasilkan ide-ide baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun