2) Keterkaitan Modul 2.2 PSE dengan Modul 1.1 Filosofi KHD
Dalam Modul 1.1 seperti disampaikan KHD bahwa peran pendidik adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka sebagai manusia dan anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Dengan demikian dalam proses menuntun, guru perlu mengetahui kebutuhan belajar murid termasuk sosial dan emosionalnya agar ia bisa tumbuh selaras dengan kodratnya.
3) Keterkaitan Modul 2.2 PSE dengan Modul 1.2 Peran dan Nilai Guru Penggerak
Guru Penggerak diharapkan dapat memainkan peran memimpin perubahan dalam ekosistem pendidikan. Guru Penggerak juga harus sadar dengan nilai-nilai Guru Penggerak yang disandangnya yaitu 1) berpihak pada murid, 2) reflektif, 3) mandiri, 4) kolaboratif, serta 5) inovatif. Demikian juga Guru Penggerak harus memahami perannya yaitu 1) menjadi pemimpin pembelajaran, 2) menjadi coach bagi guru lain, 3) mendorong kolaborasi, 4) mewujudkan kepemimpinan murid, dan 5) menggerakkan komunitas praktisi. Aktualisasi peran dan nilai guru penggerak ini sesuai dengan KSE dan implementasi PSE di kelas maupun di sekolah. Demikian juga nilai-nilai 5 KSE berhubungan dengan 6 dimensi Profil Pelajar Pancasila yang dipelajari pada modul 1.2. Sehingga untuk mewujudkan keberhasilan PSE dibutuhkan kesadaran akan nilai dan peran guru penggerak.
4) Keterkaitan Modul 2.2 PSE dengan Materi Modul 1.3. Visi Guru Penggerak
Komunitas sekolah jika ingin berubah, maka harus mau berefleksi dan menggali lebih dalam hal-hal yang bermakna. Kemudian diinternalisasi dan dijadikan sebagai bahan perbaikan-peningkatan dalam menjalankan perubahan demi perubahan. Kita ingat kembali dalam proses BAGJA yang dimulai dengan filosofi dan visi yang berpusat pada kepentingan murid atau berpihak kepada murid. Jika PSE terintegrasi di kelas yang berorientasi pada kebutuhan murid, maka hal ini memberikan pondasi yang kuat bagi murid untuk dapat sukses dalam berbagai area kehidupan mereka di luar akademik, termasuk kesejahteraan psikologis (well-being) secara optimal.
5) Keterkaitan modul 2.2 PSE dengan  Materi Modul 1.4 Budaya Positif
Pembelajaran Sosial dan Emosional (PSE) merupakan pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif oleh seluruh komunitas sekolah. Sehingga guru memiliki peran yang sangat penting dalam membangun atmosfir lingkungan positif yang isinya komunitas pembelajar. Hal ini dibutuhkan kolaborasi yang baik dari seluruh warga sekolah dan dilakukan secara konsisten. Dalam kerangka KSE menggunakan pendekatan sistematis yang menekankan pada pentingnya menciptakan lingkungan belajar yang tepat serta terkoordinasi untuk meningkatkan pembelajaran akademik, sosial, dan emosional semua murid. Jika atmosfir lingkungan positif ini terwujud, maka budaya positif. Jika budaya positif terwujud, maka PSE dapat berhasil dengan optimal.
F. Penutup
Demikian sajian koneksi antar materi dalam modul 2.2, semoga sajian ini bermakna bagi para pendidik lainnya. Sebagai CGP kita bisa berbagi praktik baik untuk mengimplementasikan PSE dengan kolaborasi baik dengan murid, guru, KS, PTK lainnya, serta orang tua. Pelaksanaan PSE yang baik berpotensi menghasilkan pencapaian akademik yang lebih baik, memberikan pondasi yang kuat bagi murid untuk dapat sukses dalam berbagai dalam area kehidupan mereka di luar akademik, termasuk kesejahteraan psikologis (well-being) secara optimal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H