Mohon tunggu...
Abdul Muis Syam
Abdul Muis Syam Mohon Tunggu... Jurnalis - Terus menulis untuk perubahan

Lahir di Makassar, 11 Januari. Penulis/Jurnalis, Aktivis Penegak Kedaulatan, dan Pengamat Independen. Pernah di Harian FAJAR Makassar (Jawa Pos Grup) tahun 90-an. Owner dm1.co.id (sejak 2016-sekarang). Penulis novel judul: Janda Corona Menggugah. SALAM PERUBAHAN.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Rizal Ramli “Sang Aktor” Pergerakan Perubahan, Pro-Rakyat, Dibenci Mafia dan Penguasa Zalim

11 Oktober 2014   13:31 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:29 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1412983654828617239

Banyak sekali sebetulnya yang bisa diketahui seputar pergerakan perubahan apa saja yang telah dilakukan Rizal Ramli sebelum-atau di saat berada-maupun selepas di dalam sistem, yang memang cukup membuat orang-orang “tertentu” menjadi “sakit hati” seperti para mafia dan politisi busuk beserta para begundalnya. Sebab, setiap gagasan dan pergerakan Rizal Ramli bisa membuat “lahan-lahan basah” mereka berubah kering dan gersang. Sehingga inilah kiranya yang menjadi alasan mengapa mereka secara turun-temurun membenci orang seperti Rizal Ramli.

Para mafia, politisi busuk, dan para begundalnya serta bagi penguasa zalim, sosok Rizal Ramli diterjemahkan sebagai seorang “provokator sekaligus aktor” yang hanya ingin merusak dan menghancurkan “kenikmatan” yang telah mereka bangun di negeri ini.

Sebaliknya, Rizal Ramli justru memandang, bahwa para mafia, politisi busuk, dan para penguasa zalim beserta begundalnya itu sesungguhnya telah membangun “neraka” yang dapat membuat sengsara yang berkepanjangan bagi bangsa dan negara Indonesia.

Sehingga itu, jika saat ini ada kelompok tertentu yang sengaja berupaya menghalang-halangi langkah dan pergerakan Perubahan dari Rizal Ramli atau tidak menghendaki “kehadirannya” untuk berkiprah dalam mewujudkan Perubahan, maka kelompok tersebut sangat patut disebut sebagai “penjajah” dari dalam negeri sendiri, atau dengan kata lain adalah bagian dari para mafia, politisi busuk, dan penguasa zalim.

Dan dari rentetan “perjalanan” panjangg perjuangan pergerakan Perubahan yang dilakukan Rizal Ramli, maka setidaknya dapat ditebak siapa gerangan orang-orang yang dimaksud oleh Soekarno dalam pidatonya ini: “Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.”

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun