“Yess! Akhirnya.. ! Bye, everybody… aku masuk dulu yaaah..!” sedikit melet-melet, si merah berlalu sambil melambai-lambaikan tubuh T nya yang bikin bête.
“Woiii… baru datang berlaga sok famous gitu.. siapa sih dia?” bakteri penasaran juga.
“Ih dia emang famous .. kamu enggak kenal?” tanya nano lainnya.
“Enggak lah.. Enggak penting kan?!”
“Ya sudah..!”
Salah! Dugaan yang salah itu bikin si gaun merah bebas berulah. Dengan riangnya, ia melenggak lenggok meliuk-liukan tubuhnya bersama oksigen. Seperti teman lama saja layaknya
“Wooi, ngapain kamu nebeng di sini?” Ternyata, Oksigen enggak kenal dia! Malahan Oksigen kesal sama si gaun merah ini.
“Ih, gapapa kali, aku butuh tempat nyaman nih..!” si gaun merah menebar senyum merekah. Oksigen diam tak berdaya. Lagi pula susah buat dia memilah kawan untuk bersama-sama melangkah. Siapa saja, suka banget melayang sama dia.
“Ok, bukan tugasku buat larang kamu melayang. Kalau kamu menyebalkan pasti bakal di eliminasi juga lah,” pikirnya santai. Oksigen tak suka kehadirannya ditumpangi. Khawatir disangka koloninya. Tapi apa daya,..
TAP!!
“Aku ijin mampir yah!” Si gaun merah sudah ikut nongkrong di rest area. Belum nyaman sih, dia sedang menunggu kesempatan bagus buat masuk ke tempat yang lebih nyaman,