"Oh, benar. Nanti malam, acara itu," Virgo berucap pelan. Ia memahami maksud dari sikap teman-temannya.
Di kelas, Virgo hanya diam. Antari hari ini tidak masuk. Tidak ada satupun temannya yang menghiraukan keberadaan Virgo. Virgo maklum, karena ia akan melaksanakan sebuah 'tradisi' nanti malam.
Sore harinya, Virgo bersiap-siap. Dia dan mamanya berjalan menuju sebuah kuil di Desa Hoshi. Lampion berwarna emas bergelantungan di penjuru tempat. Sejumlah orang juga menuju arah yang sama. Sesampainya di kuil, Virgo segera bersiap-siap dan mengenakan pakaian bak seorang penari. Dia diantar menuju sebuah panggung kecil yang terbuat dari kayu.
"Kamu siap, Virgo?" tanya mamanya cemas.
"Sepertinya..." Virgo berucap ragu.
Virgo menaiki panggung itu. Virgo menarik nafas. Ini adalah sebuah tradisi. Dia wajib melakukannya.
Sementara itu, mama Virgo berdoa untuk Virgo. Tradisi ini cukup berisiko.
Virgo mulai menari. Gerakannya lincah, bak seorang penari profesional. Kemudian datang dua orang membawa obor di tengah-tengah alunan musik pengiring tarian. Mereka mulai membakar panggung itu.
Mama Virgo berdoa sungguh-sungguh. Tradisi ini benar-benar berbahaya.
Apa yang sebenarnya terjadi? Tradisi di Desa Hoshi cukup unik. Setiap remaja perempuan terpilih akan menari di panggung kuil tepat pada hari ulang tahun desa. Kemudian, datang dua orang untuk membakar panggung tempat tarian itu berlangsung. Menurut kepercayaan desa ini, apabila si gadis menari dengan sungguh-sungguh, ia akan selamat dan memasuki dunia lain. Di sana, si gadis akan melayang, dan mengambil bintang paling terang di sana. Kemudian, dia mendapat segel berbentuk bintang di tubuhnya dan menjadi jimat pelindung bagi desa. Sebaliknya, jika si gadis tidak bersungguh-sunguh dalam tariannya, dia akan terjebak dalam api dan kemungkinan besar akan tewas, dan desa akan ditimpa musibah setiap bulannya.
Masalah terbesarnya adalah: sejauh ini, sebagian besar gadis yang terpilih untuk menjalankan tradisi ini tewas. Padahal gadis yang dipilih sudah gadis teladan, pintar, dan ahli menari.