Berdasarkan hasil observasi dan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode reward dan punishment yang ada pada teori belajar behavioristik sangat tepat dilakukan pada anak tahapan operasional formal(anak SMP). Peserta didik menjadi antusias dan lebih bersemangat dalam pembelajaran yang dilakukan. Dapat dilihat dari keaktifan peserta didik SMP Islam Sultan Agung 4 dalam menyelesaikan soal tentang peluang yang diberikan ketika observasi.
Saran
Meskipun metode reward dan punishment cocok diterapkan pada anak SMP, bukan berarti kita bisa asal memberikan reward ataupun punishment kepada peserta didik. Kita harus memahami betul kesalahan maupun prestasi yang di dapatkan peserta didik, sehingga kita tidak salah dalam memberikan reward dan punishment. Terutama dalam memberikan punishment seorang guru tidak boleh asal memberikan hukuman kepada peserta didiknya, harus mengerti kesalahan yang dilakukan dan memberikan hukuman yang tepat kemudian.
- Ucapan Terima Kasih
      Kami ucapkan terimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah probabilitas yaitu ibu Nila Ubaidah, S.Pd., M.Pd, dan juga tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada kepala sekolah SMP Islam Sultan Agung 4, yaitu bapak H. Muh Sodikin, S.Pd.I yang telah berkenan memberikan izin, dan dukungannya kepada kami untuk melakukan observasi di SMP Islam Sultan Agung 4.
Daftar Pustaka
Anita Woolfolk, Educational Psychologi: Active Learning Edition, terjemahan Helly Prajitno dan Sri Mulyartini, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hlm. 309
Jhon M. Echol & Hasan Shadly, Kamus Bahasa Inggris Indonesia, (Jakarta,: Gramedia, 1996), hlm. 485
M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Toritis dan Praktis, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), hlm. 183
Ibid, hlm. 190
Amier Daien Indrakusuma, Pengantar Ilmu Pendidikan, ( Malang: IKIP Usaha Nasional, 1973), hlm. 159-160
Suharsimi Arikunto, Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi, (Jakarta: Rineka Cipta, 1993), hlm. 175