Mohon tunggu...
Aminina Putri
Aminina Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Islam Sultan Agung

Dunia Tak Lagi Sama, Tak Selamanya Memihak Kita, Di Saat Kita Mau Berusaha Di Situlah Kebahagiaan Akan Indah Pada Waktunya.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Observasi Problematika di SMP Islam Sultan Agung 4

10 Desember 2021   14:26 Diperbarui: 24 Desember 2021   19:29 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

OBSERVASI PROBLEMATIKA PROBABILITAS DI SMP ISLAM SULTAN AGUNG 4

Dosen Pengampu Nila Ubaidah, S.Pd., M.Pd 

Lutfi Hidayah (34202100007), Aminina Putri (34202100010), Amalia Putri (34202100019) 

Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Abstrak

Matematika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang struktur, perubahan, dan ruang yang di dalamnya berisi berbagai angka dan bilangan. Ilmu matematika sendiri memiliki banyak fungsi dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam hitung-menghitung. Tentu saja hal ini tidak bisa lepas dari kesalahan menghitung maupun adanya ketidakpastian bilangan yang membuat bilangan tersebut tidak dapat dihitung. Meskipun tidak mendapat nilai yang pasti, kita masih bisa mencari tahu keputusan yang tepat melalui hipotesis yang dilakukan dengan menarik berbagai kesimpulan dengan menggunakan probabilitas. Guru diharapkan dapat mengetahui metode yang tepat bagi anak pada tahap operasional dalam mengajarkan bab peluang.

Penelitian yang kami rancang memuat 3 masalah utama. (1) Metode belajar manakah yang cocok diterapkan bagi anak pada tahap operasional formal dalam mengajarkan bab peluang? (2)  Apakah penerapan metode belajar punishment and reward cocok dan efektif jika digunakan untuk mengajarkan materi peluang kepada anak pada tahap operasional formal? (3) Apakah yang perlu dilakukan seorang guru dalam mengajarkan metode reward and punishment? Untuk membantu proses penelitian ini, kami melakukan observasi kepada peserta didik SMP Islam Sultan Agung 4. Dalam pelaksanaannya kami melakukan interaksi secara langsung, mengumpulkan data hasil observasi, dan membuat kesimpulan penelitian.

Hasil yang kami dapat setelah melakukan observasi langsung di SMP Islam Sultan Agung 4 menjawab persalahan yang kami bahas di atas. (1) Metode belajar yang paling cocok diterapkan pada anak tahap operasional formal yaitu metode belajar reward dan punishment. Terbukti ketika melakukan observasi anak-anak menjadi lebih antusias ketika diberikan reward jika berhasil mengerjakan soal yang diberikan. (2) Penerapan metode belajar reward dan punishment efektif dilakukan pada anak tahap operasional formal, karena keantusiasan yang meningkat dan interaksi antara guru dan peserta didik menjadi lebih aktif. (3) Guru perlu menyiapkan hadiah sebagai reward dan punishment sebagai hukuman bagi peserta didiknya. Hal ini akan memicu keantusiasan dan kesiapan peserta didik dalam proses belajar mengajar.

Kata kunci : reward and punishment, tahap operasional formal, peluang, probabilitas.

Pendahuluan

            Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak bisa lepas dari bilangan dan angka. Baik ketika di rumah, di sekolah, maupun di dalam kehidupan bermasyarakat, angka menjadi salah satu komponen penting dalam kehidupan terutama dalam matematika. Matematika sendiri merupakan cabang ilmu pengetahuan yang digunakan untuk mempelajari struktur, perubahan, dan ruang yang saling berhubungan satu sama lainnya serta di dalamnya memiliki cabang ilmu yang berbeda. Peran penting matematika dalam menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi sangatlah bervariasi tergantung permasalahan yang dihadapi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun