Mohon tunggu...
Aminina Putri
Aminina Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Islam Sultan Agung

Dunia Tak Lagi Sama, Tak Selamanya Memihak Kita, Di Saat Kita Mau Berusaha Di Situlah Kebahagiaan Akan Indah Pada Waktunya.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Observasi Problematika di SMP Islam Sultan Agung 4

10 Desember 2021   14:26 Diperbarui: 24 Desember 2021   19:29 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengurangan hak. Hukuman jenis ini merupakan hukuman yang paling efektif karena dapat digunakan sebagai selera siswa. Dalam hukuman ini memang harus ada pengawasan yang ketat dari pendidik atau guru sehingga dapat memilih pengurangan yang tepat bagi setiap siswa. Contoh, jika ada siswa yang selalu bicara dikelas tanpa ada ijin sebelumnya dari guru maka anak tersebut diisolasikan tempat duduknya agar tidak memiliki hak sama sekali untuk berbicara dengan teman-temanya.

Hukum berupa denda. Dalam hukuman ini bukan hukuman yang berupa uang namun hukuman ini lebih memberikan makna “pembayaran”. Contoh, jika siswa yang melanggar peraturan atau tidak mengerjakan pekerjaan rumah (PR) lebih dari dua kali, maka hukuman denda yang diberikan berupa menghafal pelajaran besok atau menulis sebanyak 2 lembar.

Pemberian celaan. Dalam hukuman ini digabungkan dengan hukuman yang lainnya siswa langgar peraturan penting yang diperuntukkan bagi siswa akan mendapat celaan. Hukuman ini, guru menuliskan kesalahan siswa dalam buku catatan khusus (mecdotal record). Contoh, jika dalam proses pembelajaran ada siswa yang berbicara dengan temanya dan sudah diberi tahu tetapi tidak dihiraukan, maka guru berhak mencatat nama anak tersebut dalam catatan buku khusus guru yaitu berupa jenis kesalahan yang dilakukan siswa.

Penahanan sesudah sekolah. Hukuman ini hanya dapat diberikan apabila siswa disuruh tinggal di sekolah setelah jam usai dan ditemani oleh guru. Contoh, jika dalam proses pembelajaran siswa dalam satu kelas ramai dan diberi tahu guru tidak dihiraukan maka guru melakukan penahan sesudah sekolah yaitu memperpanjang jam pelajaran sesudah pelajaran selesai.

            Bentuk hukuman yang diberikan harus sesuai dengan kesalahan yang dilakukan peserta didik. Pemberian hukuman tersebut harus setahap demi setahap  agar pemberian hukuman yang dilakukan bukan untuk menyakiti peserta didik tetapi untuk membuat peserta didik tidak mengulangi kesalahan tersebut.

Metode Penelitian

            Metode penelitian pada dasarnya adalah cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yang rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara yang masuk akal sehingga dapat dinalar oleh manusia. Empiris berarti cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indra manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara yang digunakan. Sistematis artinya proses yang digunakan penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.

  • Jenis Penelitian
  • Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif dan kuantitatif. Penelitian kualitatif adalah suatu pendekatan yang mengungkap situasi sosial tertentu dengan mendeskripsikan kenyataan secara benar, dibentuk oleh kata-kata berdasarkan teknik pengumpulan dan analisis data yang releven yang diperoleh dari situasi yang alamiah. Dengan metode kualitatif penelitian yang dimaksud dapat menggambarkan mengenai suatu masalah. Sedangkan penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa nagka sebagai alat menganalisis keterangan mengenai apa yang ingin diketahui( Kasiram 2008:149). Pada dasarnya, pendekatan kuantitatif dilakukan pada penelitian dalam rangka untuk menguji hipotesis dan menyandarkan kesimpulan atas hasilnya pada suatu probabilitas. Dengan metode kuanitatif akan diperoleh perbedaan yang signifikan hubungan antar variabel  yang diteliti. Pada umumnya, penelitian kuantitatif merupakan penelitian sampel besar(Azwar, 2007)
  • Sumber Data
  • Sumber data adalah sesuatu yang sangat penting dalam suatu penelitian. Yang dimaksud dengan sumber data dalam suatu penelitian adalah subjek darimana data diperoleh. Kesalahan -kesalahan dalam menggunakan dan memahami sumber data maka data yang diperoleh juga akan meleset dari yang diharapkan. Data merupakan salah satu komponen riset, artinya tanpa data tidak akan ada riset. Data yang akan dipakai haruslah data yang benar, karena data yang salah akan menghasilkan informasi yang salah.
  • Penentuan sumber data ini terdapat dua buah data yang terkumpul oleh penulis antara lain:
  • Data primer, yaitu data yang diperoleh dan diperlukan dalam penelitian yang berasal dari responden dan informan dan merupakan sumber data utama melalui observasi dan penelitian ke lokasi di SMP Islam Sultan Agung 4 Semarang. Data yang utama dalam penenlitian ini, yang meliputi bagaimana cara siswa memahami materi yang telah disampaikan oleh guru, apa saja mata pelajaran yang tidak disukai dan yang disukai beserta alasannya, dan siswa suka dan tidak suka dengan guru yang seperti apa. Data ini diambil dari sumbernya yaitu siswa kelas VII  SMP Islam Sultan Agung 4 Semarang.
  • Data sekunder, yaitu data yang mendukung terhadap data primer. Data sekunder ini diperoleh dari wakil kepala sekolah, guru/karyawan di SMP Islam Sultan Agung 4 Semarang.
  •  
  • Metode Pengumpulan Data
  • Metode pengumpulan data merupakan bagian yang yang sangat urgen dari penelitian itu sendiri. Prosedur pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quesioner, Observasi, dan Wawancara.
  •             Data yang dikumpulkan harus memiliki syarat tertentu. Sehingga tidak menyimpang dari permasalahan yang ada. Syarat tersebut antara lain:
  • Akurat artinya harus mencerminkan atau sesuai dengan keadaan yang sebenar- benarnya.
  • Up to date artinya harus tepat waktu
  • Komprehenship yaitu harus dapatmewakili
  • Relevan artinya harus ada hubungan dengan masalah yang akan diselesaikan
  • Memiliki kesalahan kecil artinya dalam penelitian itu harus dapat meminimalisir tingkat kesalahan atau peneliti harus memiliki tingkat ketelitian yang tinggi.

Untuk mengumpulkan data dari objek penelitian, penulis menggunakan metode-metode sebagai berikut:

  • Questioner 
  • Quesioner adalah suatu daftar yang berisikan rangkaian pertanyaan mengenai suatu maslaah yang akan diteliti. Sementara menurut S. Nasution, quisioner atau yang sering disebut angket adalah daftar pertanyaan yang didistribusikan untuk di isi dan dikembalikan atau dijawab dibawah pengawasan peneliti.
  • Jadi quesioner adalah salah satu alat untuk mengumpulkan data yang dilakukan dengan cara memberikan daftar pertanyaan kepada siswa untuk kemudian diisi sesuai dengan pengetahuannya.
  • Metode Observasi 
  • Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukaan melalui sesuatu pengamatan, dengan disertai pencatatan-pencatatan terhadap keadaan atau prilaku objek sasaran. Menurut Nana Sudjana observasi adalah pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap gejala-gejala yang diteliti. Teknik observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematis fenomena-fenomena yang diselidiki.
  • Dalam arti yang luas, observasi sebenarnya tidak hanya terbatas pada pengamatan yang dilaksanakan baik secara langsung maupun tidak langsung. Sedangkan menurut Sutrisno Hadi metode observasi diartikan sebagai pengamatan, pencatatan dnga sistematis fenomena-fenomena yang diselidiki. Pengamatan (observasi) adalah metode pengumpulan data dimana penelitian atau kolaboratornya mencatat informasi sebagaimana yang mereka saksikan selama penelitian. Dari pengertian di atas metode observasi dapat dimaksudkan suatu cara pengambilan data melalui pengamatan langsung terhadap situasi atau peristiwa yang ada dilapangan.
  • Adapun jenis-jenis observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:
  • Observasi Partisipatif
  • Observasi partisipatif merupakan metode yang bertujuan untuk memperoleh data yang lengkap. Metode ini dilakukan dengan membuat kedekatan secara mendalam dengan suatu lingkungan alamiah dari objek. Peneliti akan menempatkan diri sebagai bagian dari objek yang sedang diteliti tersebut. Peran peneliti sebagai pengumpul data, penulis realisasikan dengan mendatangi Pengadilan Agama Tulungagung. Kehadiran penulis dalam mengumpulkan data mencari celah kesibukan dari subjek yang peneliti kehendaki untuk melakukan observasi langsung, wawancara, dan meminta data yang peneliti butuhkan.Peneliti sebagai pengamat dari apa yang sedang diteliti di SMP Islam Sultan Agung 4 Semarang khususnya kelas VII.
  • Observasi terus terang( terbuka)
  • Observasi terus terang merupakan teknik dimana peneliti mengungkapkan secara terus terang kepada siswa kelas VII di SMP Islam Sultan Agung 4 Semarang kelas VII  bahwa peneliti sedang melakukan observasi sehingga seluruh proses penelitian diketahui.
  • Observasi sistematis
  • Observasi sistematis adalah kegiatan observasi berkeragka atau telah ditentukan terlebih dahulu kerangka-kerangka dalam observasi.
  • Metode wawancara 
  • Wawancara adalah teknik pengumpulan data melalui proses tanya jawab lisan yang berlansung satu arah , artinya pertanyaan datang dari pihak yang mewawancarai dan jawaban diberikan oleh yang diwawancara. Menurut Hopkins, wawancara adalah suatu cara untuk mengetahui situasi tertentu di dalam kelas dilihat dari sudut pandang yang lain.
  • Wawancara adalah bentuk komunikasi lansung antara peneliti dan responden.Komunikasi berlangsung dalam bentuk tanya-jawab dalam hubungan tatap muka, sehingga gerak dan mimik responden merupakan pola media yang melengkapi kata-kata secara verbal. Teknik wawancara tau interview merupakan cara yang digunakan untuk mendapatkan data dengan cara mengadakan wawancara secara langsung dengan informen. Wawancara (Interview) yaitu melakukan tanya jawab atau mengkonfirmasikan kepada sample peneliti dengan sistematis (struktur). Wawancara diartikan cara menghimpun bahan-bahan keterangan yang dilaksanakan dengan tanya jawab secara lisan, sepihak,bertatap muka secara langsung dan dengan arah tujuan yang telah ditentukan.
  • Dalam proses pengumpulan data pada penelitian ini, penelitian menggunakan metode wawancara tersruktur. wawancara tersruktur adalah pertanyaan-pertanyaan mengarahkan jawaban dalam pola pertanyaan yang dikemukakan.Jadi pewawancara sudah menyiapkan pertanyaan-pertanyaan yang lengkap dan rinci mengenai bagaimana cara siswa memahami materi yang telah disampaikan oleh guru, apa saja mata pelajaran yang tidak disukai dan yang disukai beserta alasannya, dan siswa suka dan tidak suka dengan guru yang seperti apa dari siswa SMP Islam Sultan Agung 4 Semarang.
  • Analisis Data
  • Teknik analisa data dalam penelitian ini menggunakan analisis kualitatif yang bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan pola hubugan tertentu. Adapaun langkah-langkah yang harus dilalui dalam analisis data adalah redusi data,display data, dan coclusion drawing atau verification.
  • Reduksi data
  • Kegiatan mereduksi data yaitu data mentah yang telah di kumpulkan dari hasil observasi, dan interview diklasifikasikan, kemudian diringkas agar mudah dipahami. Reduksi data ini merupakan suatu bentuk analisis yang bertujuan mempertajam, memilih, memfokuskan, menyusun data sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhir dari penelitian dapat dibuat dan diverifikasikan. Berdasarkan pengertian di atas, penulis dapat meyimpulkan bahwa reduksi data yaitu merangkum data-data yang terkumpul dari lapangan kemudian memilih hal-hal yang pokok sesuai dengan fokus peneltian. Pada penelitian ini, maka penulis terlebih dahulu ingin mengetahui bagaimana cara siswa memahami materi yang telah disampaikan oleh guru, apa saja mata pelajaran yang tidak disukai dan yang disukai beserta alasannya, dan siswa suka dan tidak suka dengan guru yang seperti apa dari siswa kelas VII SMP Islam Sultan Agung 4 Semarang.
  • Display Data
  • Display data (penyajian data) menurut Miles and Huberman menyatakan yang paling sering digunakan untuk penyajian data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.Dengan sajian data tersebut membantu untuk memahami sesuatu yang sedang terjadi an kemudian untuk membuat suatu analisis lebih lanjut berdasarkan pemahaman terhadap data yang disajikan tersebut Dengan penyajian seperti itu diharapakan informasai tertata dengan baik dan benar menjadai bentuk yang padat dan mudah dipahami untuk menarik sebuah kesimpulan. Menurut penulis, dalam penelitian ini data display merupakan langkan kedua setelah mereduksikan data, yaitu memudahkan penelitian untuk memahami tentang apa-apa yang terjadi pada siswa kelas VII SMP Islam Sultan Agung 4 Semarang.
  • Conclusion Drawing/Verification
  • Langkah ketiga setelah analisis data kualitatif menurut Miles and Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah apabila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data selanjutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten pada saat penelitian kemabli kelapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.

Hasil dan pembahasan

Keberhasilan seorang siswa dapat dilihat dari metode belajar yang mereka terapkan.Seperti yang kita ketahui bahwa setiap siswa/siswi memiliki karakter dan cara belajar yang berbeda-beda. Sama hal nya dengan beberapa siswa yang ada di SMP Islam Sultan Agung 4, mereka mempunyai cara belajar dengan karakter dan kepribadian mereka masing-masing.Sebagian dari mereka ada yang suka belajar dengan mendengarkan musik dan berada di tempat yang ramai, namun ada juga beberapa siswa yang ketika mereka belajar mereka suka berada dalam tempat yang sepi, dan menyendiri. Dari cara belajar yang mereka miliki itu, kita dapat melihat kepribadian setiap siswa, mungkin ada beberapa dari mereka yang sangat terbuka (friendly) dan ada juga yang pemalu bahkan beberapa dari mereka juga ada pribadi yang intovet.

Selain dari faktor metode belajar yang dimiliki seorang siswa, keberhasilan seorang siswa juga dapat dicapai dari faktor metode pembelajaran yang dimiliki oleh setiap tenaga pendidik, metode pembelajran yang diiliki oleh tenaga pendidik juga menjadi hal yang sangat penting demi tercapainya sebuah keberhasilan seorang siswa. Siswa cenderung menyukai seorang guru yang humble, ramah, nyambung ketika di ajak bercanda, dan selalu memberikan apresiasi (reward) kecil ketika siswanya mendapatkan hasil yang terbaik. Akan tetapi seorang siswa tidak menyukai guru yang terlalu berlebihan saat menyampaikan materi, galak, suka membentak, terlalu seius ketika diajak bercanda, dan tidak bisa memberikan apresiasi kepada siswanya yang berhasil mendapatkan nilai yang terbaik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun