Mohon tunggu...
Ami Abeb
Ami Abeb Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Anak Rantau

Nulisnya nunggu mood.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cinta yang Terpendam

2 Juli 2016   11:47 Diperbarui: 2 Juli 2016   11:57 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Setua ini?” kaget aku dibuatnya. Tak kusadari aku mulai terbawa dengan obrolannya.

“Masih muda, baru 67 tahun.”

Aku tertawa kecil. Lucu juga nenek satu ini. Kudengarkan juga akhirnya kisah hidupnya. Hidup sendirian semenjak orang tuanya meninggal. Saat kutanya mengapa tidak menikah, dia hanya tersenyum sambil menjawab,

“Patah hati.”

“Oh, jadi itu sebabnya kanker?”

“Bisa jadi.”

Aku tersenyum. Jawabannya mengingatkanku pada Dewi. Teman kecilku. Bisa diibilang dia cinta pertamaku. Setelah aku lulus SD, keluargaku pindah ke Jakarta. Bodohnya, aku lupa memberi kabar pada Dewi. Entahlah bagaimana kabarnya sekarang. Masih hidupkah dia? Masih ingatkah dia padaku? Tahi lalat di pelipis kirinya takkan kulupa. Ah aku merasa berdosa.

“Anda patah hati juga?”

Pertanyaannya membuyarkan lamunanku. Aku tersenyum.

“Rindu,” kujawab seadanya.

Dia terkekeh. Kemudian terbatuk. Darah menetes dari mulutnya. Aku terkejut. Kugoyang tubuh Nadya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun