سليم العقيدة (Akidah yang bersih)
Dengan akidah yang bersih, seorang muslim akan selalu melakukan sesuatu karena Allah subhanahu wata’ala. Sebagaimana firman-Nya:
قُلْ اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ
Artinya: “katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan seluruh alam.” (QS. Al-An’am: 162).
صحيح العبادة (Ibadah yang benar)
Tentunya, dalam melakukan ibadah terutamanya ibadah wajib harus dilakukan dengan benar, contohnya ibadah sholat, maka hal pertama yang harus diperhatikan adalah wudhu, niat dan ketika melaksanakan sholat, kemudia dalam hati hadirkan Allah subhabahu wata’ala.
متين الخلق (Akhlak yang mulia)
Dengan akhlak yang mulai, manusia akan bahagia dalam hidupnya, baik di dunia apalagi di akhirat nantinya. Karena Rasulullah salallahu ‘alahi wasallam pun diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia. Rasulullah bersabda:
إِنَّمَا بُعِثْتُ ِلأُتَمِّمَ صَالِحَ اْلأَخْلاَقِ
Artinya: “Sesungguhnya saya ini diutus hanyalah untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” (HR. Muslim).
قوي الجسم (Jasmani yang kuat)
Dengan mempunyai tubuh yang sehat, diharapkan seorang muslim dapat menjalankan ibadah dengan khusyu’, dan dapat menjalankan kegiatan baik lainnya dengan mudah.
مثقف الفكر (Berpikir cerdas)
Menjadi seorang muslim harus memiliki wawasan keislaman dan keilmuan yang luas, hal tersebut sesuai dengan firman Allah, yang artinya:
“Dan (Al-Qur’an) ini adalah penjelasan (yang sempurna) bagi manusia, agar mereka diberi peringatan dengannya, agar mereka mengetahui bahwa Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa dan agar orang-orang yang berakal mengambil perlajaran.” (Qs. Ibrahim: 52).
مجاهد لنفسه (Perjuangan melawan hawa nafsu)
Mujahadah an-nafs adalah pengendalian diri untuk melawan hawa nafsu, dengan melaksanakan kecenderungan pada hal baik dan menghindari hal-hal yang buruk. Dalam hadits dari Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Ash radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, Rasulullah salallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يَكُوْنَ هَوَاهُ تَبَعًا لِمَا جِئئْتُ بِهِ
Artinya: “Tidaklah beriman seorang di antara kalian sampai ia menundukkan hawa nafsunya untuk tunduk pada ajaran yang aku bawa.” (HR. Hakim).
حريص على وقته (Pandai mengatur waktu)
Kita tahu, bahwa waktu merupakan hal yang cepat berlalu, untuk itu sebagai seorang muslim hendaknya kita bisa mengatur waktu sebaik mungkin, menggunakan waktu dengan hal-hal yang mendatangankan kebermanfaatan dan tidak menyia-nyiakan waktu tersebut. Hal tersbut sesuai dengan hadis yang berbunyi: