Kata ihsan berasal dari Bahasa Arab dari kata kerja (fi`il) yaitu : فعل الحسن : احسن – يحسن – احسا ن yang artinya perbuatan baik. Namun perbuatan baik dalam ihsan bukan lagi di level yang sederhana, bukan berbuat baik karena adanya timbal balik, namun ketika kita bisa berbuat baik kepada orang yang berbuat jahat kepada kita, bisa memaafkan orang yang telah zalim kepada kita, menyambung silaturahim kepada saudara atau orang yang memutuskan silaturahim. Hal-hal tersebut adalah perbuatan ihsan kepada sesama manusia.
Selanjutnya adalah Ihsan kepada Allah, adalah bentuk ketaatan dimana seorang muslim bisa beribadah dengan ikhlas. Ihsan memiliki satu rukun, yaitu engkau beribadah kepada Allah subhanahu wata’ala seakan-akan engkau melihat-Nya, jika engkau tidak melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia senantiasa melihatmu. Hal tersebut sesuai dengan hadits yang berbunyi:
الإحسان أن تعبد الله كأنك تراه فإن لم تكن تراه فإنه يراك
Artinya: “Engkau beribadah kepada Allah seolah-olah engkau melihat-Nya, maka bila engkau tidak melihat-Nya, sesungguhnya Allah melihatmu.” (H.R. Al-Bukhari dan Muslim).
Ihsan ini adalah buah hasil yang spontan sebagai tolak ukur dari akar keimanan adanya iman dan tauhid yang mencangkup sebagai berikut:
“Iman itu meyakini di dalam hati, lalu diikrarkan lewat lisan dan diamalkan dengan anggota tubuh. Iman di dalam hati hakikatnya akan tercermin dengan perbuatan dan perilaku”.
Dapat disimpulkan bahwa Iman, Islam dan Ihsan adalah pokok dalam ajaran Islam. Dimana ketika ketiga hal tersebut sudah terpenuhi dalam diri seorang muslim, maka bisa dianggap ia menjadi muslim yang sempurna. Meskipun tolak ukur kesempurnaan menjadi seorang muslim yang pantas menilai hanya Allah seorang.
Dalam menjadi muslim yang sempurna, maka Iman, Islam dan Ihsan harus kita lakukan dengan sungguh-sungguh. Dengan percaya, yakin, menghadirkan Allah dalam hati, dan membuktikannya lewat perbuatan baik yang dilakukan secara terus menerus serta menghindari maksiat yang bisa menurunkan iman seorang muslim, sehingga iman seorang muslim bisa kokoh.
Hubungan diantara ketiganya adalah Iman yang sebagai landasan keyakinan. Islam dan Ihsan sebagai bukti nyata dari sebuah keyakinan tersebut. Dan jika ketiga hal tersebut sudah tertanam dalam jiwa kita, maka kita akan mempunyai kepribadian yang baik. Dengan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari seseorang bisa kembali memperbaiki akhlak atau moralitas dalam dirinya. Dan akan menghasilkan 10 kepribadian muslim yang baik.
Karakter Pribadi Muslim yang Baik