Mohon tunggu...
Amelia Febriana Putri
Amelia Febriana Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi BSA STIABI Riyadlul Ulum Wadda'wah

Dengan bahasa, Dunia digenggam

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membenahi Diri dengan Islamic Worldview

29 Oktober 2022   10:08 Diperbarui: 29 Oktober 2022   10:19 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://pku.unida.gontor.ac.id/wp-content/uploads/2019/08/ghazwul-fikri-640x459.jpg

Kedua, agama menurut perspektif Islam. Menurut islam, agama itu bukan sekedar nama saja yang menjadi identitas kita melainkan agama yang berasal dari kata bahasa arab nya "ad-diin". Agama dalam konteks ini berarti sebuah madzhab atau tarikat (jalan) dimana seseorang berjalan diatasnya atau diatas bimbingannya baik teori (keyakinan dan pemikiran yang dipegangnya) ataupun praktek (yang menjadi adat atau jalan kehidupannya). Dengan begitu konsep agama didalam islam juga tidak bersifat privat karena di negara dengan mayoritas islam seperti Indonesia, ada bagian yang mengurusi bagian keagamaan negara.

Dengan demikian, konsep agama antara islam dan barat jelas sekali perbedaannya. Karena apa yang menjadi sasaran dan tujuannya pun berbeda. Berbeda antara apa unsur keimanannya atau kepercayaannya, unsur aturan-aturan atau ritual-ritualnya serta berbeda unsur-unsur hukumnya. Dengan adanya konsep agama dalam perspektif islam maka kita dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan akal kita terhadap apa yang kita imani seperti pertanyaan dari mana? Kemana? Dan bagaimana?. Selain itu, kita juga bisa memenuhi kebutuhan fitrah sebagai manusia, kebutuhan kepada kesehatan jiwa dan kekuatan spiritualitas.

b. Konsep Nabi

Para ahli bahasa mendefinisikan kata nabi dalam beberapa makna. Kata "al Naby" secara bahasa berasal dari kata "al-naba" yang berarti "berita yang berarti dan penting". Demikian "al Naby" adalah orang yang membawa berita penting dari Allah SWT.

Sedangkan arti "al Naby" secara terminologis adalah "seseorang yang diberi wahyu oleh Allah SWT, baik diperintahkan untuk menyampaikan atau tidak." Jika ia diperintahkan untuk menyampaikan kepada yang lain, maka ia disebut "rosuul".

Al-Mawardi dalam bukunya A'laamu an Nubuwwah bahwasannya Allah telah menganugerahkan akal kepada manusia dengan tujuan untuk mengoptimalkan manusia sebagai sarana mendapatkan pengetahuan yang diberikan Allah, terkait dengan segala hal yang membawanya pada kesejahteraan.

Namun mereka tidak bisa mencapai pengetahuan tersebut tanpa pembimbing yang menjelaskan kepada mereka segala hal tentang pengetahuan mengenai Allah, sehingga dengan begitu akal manusia bisa memahami hukum-hukum, perintah dan larangan yang telah ditentukan oleh Allah.

Al Mawardi mendasarkan perbedaan nabi dan rosul dari Ayat al-Qur-an dan surat al-Hajj: 52. Dalam tafsirnya, beliau menjelaskan perbedaan nabi dan rosul, bahwa ada dua pendapat yang bisa dijadikan pertimbangan:

* Bahwa nabi dan rosul adalah sama, rosul adalah mereka yang membawa pesan dan nabi adalah mereka yang membawa kabar tentang Allah dan mengajak mereka yang dikabari.

* Bahwa nabi dan rosul tidak sama. Perbedaan tersebut dialaskan pada perbedaan nama atau istilah yang menunjukkan perbedaan arti. Nabi diperuntukkan bagi manusia dan rosul diperuntukkan untuk manusia dan malaikat. Serta rosul memiliki derajat yang lebih tinggi dari pada nabi.

Beliau menuliskan bahwa perbedaan nabi dan rosul terletak antara:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun