Mohon tunggu...
Amelia Febriana Putri
Amelia Febriana Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi BSA STIABI Riyadlul Ulum Wadda'wah

Dengan bahasa, Dunia digenggam

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membenahi Diri dengan Islamic Worldview

29 Oktober 2022   10:08 Diperbarui: 29 Oktober 2022   10:19 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://pku.unida.gontor.ac.id/wp-content/uploads/2019/08/ghazwul-fikri-640x459.jpg

1. Bersikap Teliti dan Kritis, karena jika kita ceroboh dalam hal ini maka sudah jelas pemahaman kita terhadap suatu hal akan mudah terpengaruhi.

2. Memperluas Ilmu Pengetahuan, karena jika kita memiliki wawasan yang luas maka siapapun dan apapun tantangan atau paham-paham yang bisa mempengaruhi kita, akan dengan mudah kita sangkal dan bahkan kita bisa membuktikan kejelasannya.

3. Menyesuaikan Dengan Norma Indonesia

4. Menanamkan Kecintaan Negeri

5. Bersikap Moderat

6. Mempersiapkan Diri Dengan Baik

7. Bersikap Selektif, karena jika kita tidak memilih dan memilahnya maka apapun yang datang kepada kita akan mudah mempengaruhi semua yang telah diyakini.

Maka, sudah sepantasnya kita sebagai generasi peradaban islam, wajib untuk menjaganya dari berbagai rintangan luar. Salah satunya adalah menjaga dari terkontaminasinya pemahaman islam dengan pemahaman asing melalui bahasa. Karena kerap kali ditemukan beberapa bidang keilmuan yang menggunakan bahasa asing namun kita ceroboh dan tidak selektif dalam mempelajarinya sehingga membuat kita salah menafsirkan apa yang telah kita dalami itu. Ini sangat bahaya sekali jika sampai apa yang telah didapat itu disebarluaskan pada orang lain. Sehingga muncullah paham-paham yang mengubah Peradaban Islam.

D. Konsep Tuhan "Aqrabu min hablil wariid"

Makna dari dalil [Q.S. Al-Hadiid:4] "Aqrobu Min Hablil Wariid" dalam konsep tuhan pada Worldview Islam adalah "Kalau dipikir, tidak perlu diingat lagi"

Maksudnya: mengingat Allah itu bukan dengan diingat-ingat. Apabila diingat, syirik khafi. Mengingat Allah syirik khafi; mengingat diri terlebih syirik lagi. Semakin dipikir semakin salah karena Allah bukan sesuatu [sedangkan, Allah itu Pencipta segala sesuatu]. Kalau kita katakan "ini" dan "itu", semakin salah karena bertentangan dengan laysa kamitslihi syai`un. Sebaik-baiknya disadari: ada Allah itu di sama-tengah hatimu [Q.S Adz-Dzariyaat:21].

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun