Ucapan Mardi ini membuat Tasya, Helena serta tamu yang hadir, bangga sekaligus terharu.
Acara kemudian dilanjutkan potong tumpeng dan pembacaan doa. Suasana kemudian menjadi riuh setelah pembawa acara mempersilahkan tamu yang hadir untuk menyantap makanan yang telah disediakan.
Suara gaduh bukan hanya dari band yang sengaja disewa untuk memeriahkan ulang tahun, tetapi dari berisik warga kampung yang mengantre di meja prasmanan.
“Hebat kamu Mardi. Darimana kamu bisa sulap seperti itu?” tanya salah satu kolega Mardi yang hadir.
“Hahaha.. Saya sengaja menyewa pesulap profesional untuk mengajari saya selama sebulan ini. Ya begitulah. Yang terpenting anak saya bahagia,” balas Mardi.
“Oh ya. Bagaimana soal rencana kamu maju di pencalonan bupati nanti?”
“Hohoho.. jadi dong. Saya yakin bisa menang?”
“Caranya?”
“Seperti tadi. Aku akan jadi tukang sulap?”
“Hahaha... maksud kamu kamu akan menyulap suara?”
“Hahaha... kenapa tidak?” tutup Mardi.