Mohon tunggu...
Ama Atiby
Ama Atiby Mohon Tunggu... karyawan swasta -

"Pencari ilmu yang takkan pernah berhenti menambah ilmu" http://lovewatergirl.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

ECR #91. Warga Baru

27 Januari 2011   12:36 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:08 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
12961315401491513408

Kulihat dia bergegas menghampiri tukang becak. Aku tak berapa jelas mendengar isi percakapan mereka. Sesaat kemudian si petani itu kemudian kembali dengan wajah yang sumringah.

"Nah... sekarang neng naik aja kebecaknya. Dia akan mengantarkan neng ke rumah pak kades dengan selamat."

"Terima Kasih ya."

"sama-sama neng... eum..."

Kulihat mimik wajahnya yang tiba-tiba bersemu merah.

"Neng... eum... nanti sampaikan salam saya untuk Uleng ya..." Ujarnya kemudian.

Weleh... weleh... aku langsung menangkap ada lagat yang tidak beres ne... Jangan-jangan si petani naksir lagi sama Uleng.

"Iya. Sekali lagi makasih ya."

Kulangkahkan kakiku menaiki becak beroda tiga. Jangan harap bisa menemukan becak motor disini. Kulihat si mamang yang dengan sigap mengayuh becak perlahan-lahan. Keringat bercucuran mengalir dari keningnya. Kasihan juga aku melihatnya. Upz... tiba-tiba aja pandangan kami beradu. Kenapa aku jadi salah tingkah ya? Kulihat dia yang tersenyum ramah padaku

"Neng... Namanya siapa?" tanyanya kemudian.

"Ama."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun