Mohon tunggu...
Ama Kewaman
Ama Kewaman Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis Lepas

Lahir di Lembata, NTT, pulau terpencil bagai kepingan surga di bumi pada awal oktober 1994. Sekarang mengembara dalam jejak-jeak rantau.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Gaun Pengantin

23 Juni 2021   23:57 Diperbarui: 24 Juni 2021   00:45 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika yang kau nantikan adalah ragaku, maka biarkan aku datang untuk sekedar menyaksikan rindu kita memuai di atas altar yang suci. Jika yang kau rindu adalah kebersamaan kita, maka datanglah ke rumah kita yang dulu untuk sekedar menyaksikan masa kanak-kanak kita ketika bercanda. Jika yang hendak kau temui adalah ragaku, aku takut rindu ini terlepas kedalam genggamanmu dan aku hanyalah bekas kisah yang terluka.

Biarlah kita menjadi seperti ini, seperti tahun-taun sebelumnya dengan obrolan ringan di meja makan yang sederhana. Untukmu perempuan yang telah aku damba dalam rindu sebagai sajak yang perkasa, kakak perempuan pertama yang kami cintai, biarlah aku mengucapkan selamat yang bergema ke altar Tuhan yang suci, sebab engkau telah menjadi ratu atas keluargamu yang baru.

(Jakarta, Kamar Sepi 31/ 07/ 2018 21: 07)

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun