Mohon tunggu...
Alya Putri N
Alya Putri N Mohon Tunggu... Arsitek - Pelajar

Hobi menggambar tapi suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Hanya Menjadi Kenangan

7 Februari 2021   12:34 Diperbarui: 7 Februari 2021   13:12 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Ah sudahlah Kakak memang pelit! Tidak mau mengerti keadaan Dita. Kakak tidak sayang sama aku. Aku benci Kakak!"

Dita langsung keluar dari kamar Kakaknya. Dengan bantingan pintu yang cukup menggelegar sampai kaca jendela di kamar Kakaknya ikut bergetar.

Kedua orang tua Rizky yang mengetahui itu langsung menanyakan apa yang telah terjadi. Rizky memberi tahu semuanya kepada orang tuanya. Ibu Rizky merasa kasian kepada Rizky, yang sudah rela bekerja keras demi keluarga namun sayangnya sang adik tidak pernah mengerti keadaan. Dita selalu merasa seperti dahulu. Dimana orang tuanya masih bisa bekerja. Dan membiayai semua kebutuhan sehari-hari.

"Biar Ibu yang bicara sama Dita ya Ki" ujar Ibu Rizky.

Rizky mengangguk"Iya Bu"

Ibu Rizky mendatangi Dita untuk membujuknya sekaligus memberi nasihat dan juga pengertian kepada Dita.

Bapak Rizky merasa bersalah kepada Rizky. Karena jika ia masih bisa bekerja, mungkin Rizky tidak akan putus sekolah dan bisa mendapatkan pekerjaan yang layak.

"Maafkan Bapak ya Ki. Kalau saja Bapak masih bisa bekerja mungkin kamu masih sekolah saat ini. Dita juga tidak akan seperti itu ke kamu" ujar Bapak Rizky pelan.

"Sudah Pak, tidak apa kok. Bapak jangan khawatir ya" jawab Rizky menenangkan Bapaknya.

Dan juga jika ia masih bisa bekerja mungkin kondisi ekonomi keluarganya tidak akan sulit seperti ini.

Semenjak saat itu Bapaknya Rizky selalu melamun. Bahkan ketika sedang diajak berbicara jawabannya itu tidak nyambung atau terkadang tidak terdengar jika ada yang bertanya padanya. Hal itu semakin membuat Rizky khawatir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun