Amanat
Amanat adalah pesan moral atau nilai-nilai yang ingin disampaikan oleh penulis kepada pembaca melalui sebuah karya sastra. Amanat puisi Bunga dan Tembok adalah bahwa kita harus menghargai dan menjaga alam sebagai sumber keindahan, kehidupan, dan kebebasan. Kita juga harus berani dan gigih untuk melawan segala bentuk penindasan dan ketidakadilan yang dilakukan oleh manusia yang berkuasa. Kita harus menjadi bunga yang tumbuh di sela-sela tembok, bukan tembok yang menjulang tinggi.
Rima
Rima adalah persamaan bunyi akhir pada kata-kata yang terdapat dalam sebuah puisi. Rima dapat menimbulkan efek bunyi yang harmonis dan menarik perhatian pembaca. Puisi Bunga dan Tembok tidak memiliki rima yang konsisten, tetapi memiliki beberapa rima yang bersifat sporadis, seperti warna-warni, harum-harum, ruang-ruang, waktu-waktu, matahari, pandangan mata, pergerakan kaki, keselamatan jiwa, kekuasaan, ketidakadilan, penindasan, dan kemanusiaan. Rima-rima ini menunjukkan adanya pengulangan dan penekanan pada kata-kata yang memiliki makna penting dalam puisi.
Irama
Irama adalah susunan tekanan dan nada pada kata-kata yang terdapat dalam sebuah puisi. Irama dapat menimbulkan efek ritmis dan dinamis yang mengiringi makna puisi. Puisi Bunga dan Tembok memiliki irama yang bervariasi, tetapi cenderung menggunakan pola aksentual, yaitu pola yang menekankan pada jumlah tekanan atau aksen pada setiap baris, bukan pada jumlah suku kata. Puisi ini memiliki empat aksen pada setiap baris, kecuali pada baris terakhir setiap bait yang memiliki lima aksen. Contohnya:
```
Bunga yang tumbuh di sela-sela tembok
menyembulkan warna-warni
menyemburkan harum-harum
menyebarkan keindahan