Mohon tunggu...
Alya Dwi Arianty
Alya Dwi Arianty Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Pendidikan Kimia UNIMUS

Hobi saya menulis, saya ambisius, saya tertarik dengan bidang pendidikan dan psikologi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Puisi Bunga dan Tembok Karya Wiji Thukul (Ekokritik) dengan Menggunakan Teori Strukturalisme

22 November 2023   15:31 Diperbarui: 3 Maret 2024   20:25 4042
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

menjadi pejuang sepi

Tembok yang menjulang tinggi

menjadi benteng kekuasaan

menjadi simbol ketidakadilan

menjadi alat penindasan

menjadi musuh kemanusiaan

```

Analisis Unsur-unsur Intrinsik Puisi


Tema

Tema adalah gagasan pokok atau ide utama yang ingin disampaikan oleh penulis dalam sebuah karya sastra. Tema puisi Bunga dan Tembok adalah konflik antara alam dan manusia, khususnya antara bunga dan tembok. Puisi ini menggambarkan bagaimana bunga yang merupakan simbol keindahan, kehidupan, dan kebebasan harus berhadapan dengan tembok yang merupakan simbol kekerasan, kematian, dan penindasan. Puisi ini juga menggambarkan bagaimana bunga yang tumbuh di sela-sela tembok berjuang untuk hidup dan menentang dominasi tembok yang menghalangi hak-hak dasarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun