Mohon tunggu...
AL Wijaya
AL Wijaya Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis "Target Pertama", "As You Know", "Kembali ke Awal"

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Batas (Bab 1)

4 Juni 2019   16:50 Diperbarui: 4 Juni 2019   16:52 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Seharusnya kau mengajakku." kata pria tersebut.

"Tak apa, Tomas. Kau tidur lelap tadi." ucap Rita yang menutup pintu setelah Tomas berhasil membawa Ari keluar dari mobil.

"Tapi kan kau bisa membangunkanku." Tomas mengangkat tubuh Ari dengan kedua tangannya. Ia berjalan masuk ke dalam rumah. Rita membuntuti mereka dari belakang.

"Mungkin lain kali." kata Rita sambil menutup pintu rumah kembali saat mereka sudah masuk ke dalam rumah.

Tomas menggotong Ari masuk ke dalam kamarnya. Ia meletakkan tubuh Ari di atas kasur perlahan. Ari terlihat sangat kacau. Tomas melirik Rita yang berdiri di ambang pintu sambil menyilakan kedua tangannya di dada. Rita menggeleng lalu pergi.

Melihat itu, Tomas menarik nafas sejenak. Ia kembali menoleh pada Ari. Keadaannya sangat kacau. Bajunya penuh dengan bekas muntah. Tomas pun segera mengambil baju ganti di lemari lalu mengenakannya pada Ari. Setelah itu, Tomas menarik selimut tebal lalu menutup badan Ari. Ia mengusap rambut Ari lalu meninggalkannya sendiri di kamar.

Tomas menyusul Rita kembali ke kamar. Ketika membuka pintu kamar, ternyata Rita sudah berbaring di atas kasur. Tomas kembali menghela nafas lalu berbaring di samping istrinya.

"Aku tahu ini melelahkan untukmu. Untuk itu aku mau kau membaginya juga padaku. Kau tak perlu mengurusnya seorang diri." ujar Tomas.

Rita hanya berbaring dengan mata terbuka. Ia tak menanggapi perkataan Tomas. Tomas yang sadar akan hal itu, mulai menggenggam tangan Rita.

"Ia mengalami masa-masa yang sulit dalam hidupnya. Untuk itu kita harus memberinya kasih sayang yang lebih." kata Tomas.

"Siapa bilang aku tidak menyayanginya? Aku sayang padanya. Ia adalah keponakanku." balas Rita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun