Marno pun menimpali "Kenapa Kang?"...
Kang Anhar lantas tiba-tiba pergi meninggalkan Marno yang sedang terheran-heran sambil sesenggukan.
Marno pun harus rela kehilangan Anak semata wayangnya tersebut. Dukanya pun semakin mendalam, setelah ditinggal Teman karibnya, sekarang Anaknya pun sudah pergi mendahuluinya.
"Tidak menyangka akan secepat ini"... pikir Marno.
.
.
.
.
.
*******
1 bulan, semenjak kematian Anaknya, Marno pun hidup seperti biasanya, melaut dari sore hingga tengah malam, rasa lelahnya dia lepaskan di Warung Kang Anhar hingga subuh tiba.