“dipikirkan baik buruk dulu”
aku diam dan mba min juga diam
“coba kamu jadi aku min, bagaimana?”
“saya jadi takut nieh bu”
“mengapa aku bertanya padamu karena kita wanita mba min”
Kami diam seribu bahasa
“baiknya bu njenengan harus jujur dalam hati ini pilihan sulit bu”
“konsekewensinya berat mba min”
“saya tahu bu”
Hanya mba min yang kadang menjadi teman curhatku dan aku iri sebenarnya dengan kebahagian mereka.
“coba kalu mba min suaminya menikah lagi dengan aku?”
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!