“kalau saya begitu bagaimana?”
“aku tahu kamu tidak begitu keamaruk harta kami”
aku diam lagi menghela nafaskud an
“yang aku butuhkan cinta mba, bukan harta”
“kamu tidak pertimbangkan kedua buah hatimu itu?”
“aku sudah pikirkan masak-masak mba, sepeninggal mas Harun”
“berat cari nafkah di jaman sekarang”
“aku tahu, aku juga perasaan mba”
“makanya bantu aku ya biru, benar bantu aku,aku mohon” mba sri mulai akan menangis lagisperti yang kemarin memohon aku menerima lamaran mas bejo padaku ya suaminya untuk di jadikan istri keduanya.
“biru pertimbangkan, aku percaya mas bejo akan bertekuk lutut padamu”
“aku tahu mba tetapi…” aku ragu untuk menjjwabnya dan aku bimbang