Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Buku Biru 10, [TantanganMenulisNovel100Hari]‬

23 Maret 2016   21:52 Diperbarui: 23 Maret 2016   22:02 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“oh ya?” aku tergeragap dalam lamunanku dan aku mengajak anakku dion  naik motor

“ok, ayo mba” kataku pelan,

Jalan ketoko ini agak berkelok sedikt macet tetapi menyenangkan dulu kecil toko bukunya sekarang aku lihat sudah besar dan ada di perempatan korem 0274 tempat bapak presiden ke enam dulu pernah bertugas dan dikota perjuangan ini bapakku juga  pernah bertugas sebagai guru di sebuah sekolah di Yogya ini, sama, dari enam anaknya aku nomor lima juga  semua alhamdulilah menjadi guru

Walau ada yang tidak bertugas di Yogya tetapi ada empat orang termasuk aku yang menjadi guru di Yogya ini,aku diam toko penuh kenangan ini aku akan memasukinya lagi setelah hampir empat tahun aku tidakpernah menengoknya,  apalagi hanya shopping center dekat Taman Pintar aku menjejaknya bila mencari buku referensi  untuk sekolah Kurikulum 2013 banyak disana , maka aku jarang dan hampir tidak pernah ketoko buku ini selain sensintif dan terlalau banyak kenangan manis disini bersama mas Harun dan juga tempat bertemu pacar alama di kala kuliah dulu disinilah kami pernah janjian dan bertemu pertama kali dengan pacar lama sebelum mas Haruna da did lam relung hatiku ini.

“Kamu tahu kan Yun bila begini ramai  lha wong jam bubaran kantor”

“ya maaf bu Biru, kita akan  ketemu sang pengarangnya, itu kan bu?

“ya tetapi Dion malahan mulai ngantuk ini?”

“ha hahah benar bu?’

Tak terasa kami sudah samping di Bangjo korem  0274 ini dan belokny kekiri tidak boleh kekanan, disamping kanan perempatan ini ada markas sebuah markas partai terbesar dinegeri ini  darah kota Baru di Yogya dulu tempat rumah  milik bangsa Belanda yang dijadikan cagar budaya dan eksis bentuk rumahnya masih seperti dulu kala walau fungsinya sekarang sudah berubah menjadi tempat kantor dan tempat usaha lainya.

“sudah sampai Dion mau beli cerita anak-anak atau yang buku cerita bergambar?”

Hatiku terkesiap kaget dan tidak menentu ketika melihat ada poster di muka pintu  gerbang took buku ini , “inikan dia?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun