Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Buku Biru 10, [TantanganMenulisNovel100Hari]‬

23 Maret 2016   21:52 Diperbarui: 23 Maret 2016   22:02 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="alsayidja.paint"][/caption]cerita yang kemarin: http://fiksiana.kompasiana.com/alsayidjumianto/buku-biru-9-tantanganmenulisnovel100hari_56f137c38223bdd0085615a3

 

BUKU BIRU

Al Murru'ah Sayyid Jumi Anto

NO:62

Jumlah kata: 650

 

“kita jadi ke toko buku Gia itu di Kota Baru?” tanyaku pada Yuanita

“nggih bu,  benar ke toko itu nanti kita mau mencari bukunya”jawabnya

Aku diam bukan mengapa tetapi lorong sudut toKo ini pernah kau jelajahi dEngan si tambatan hatiku walau akhirnya hanya aku menyerah, kalah dibuatnya.

“kok diam jadi to bu?”

“oh ya?” aku tergeragap dalam lamunanku dan aku mengajak anakku dion  naik motor

“ok, ayo mba” kataku pelan,

Jalan ketoko ini agak berkelok sedikt macet tetapi menyenangkan dulu kecil toko bukunya sekarang aku lihat sudah besar dan ada di perempatan korem 0274 tempat bapak presiden ke enam dulu pernah bertugas dan dikota perjuangan ini bapakku juga  pernah bertugas sebagai guru di sebuah sekolah di Yogya ini, sama, dari enam anaknya aku nomor lima juga  semua alhamdulilah menjadi guru

Walau ada yang tidak bertugas di Yogya tetapi ada empat orang termasuk aku yang menjadi guru di Yogya ini,aku diam toko penuh kenangan ini aku akan memasukinya lagi setelah hampir empat tahun aku tidakpernah menengoknya,  apalagi hanya shopping center dekat Taman Pintar aku menjejaknya bila mencari buku referensi  untuk sekolah Kurikulum 2013 banyak disana , maka aku jarang dan hampir tidak pernah ketoko buku ini selain sensintif dan terlalau banyak kenangan manis disini bersama mas Harun dan juga tempat bertemu pacar alama di kala kuliah dulu disinilah kami pernah janjian dan bertemu pertama kali dengan pacar lama sebelum mas Haruna da did lam relung hatiku ini.

“Kamu tahu kan Yun bila begini ramai  lha wong jam bubaran kantor”

“ya maaf bu Biru, kita akan  ketemu sang pengarangnya, itu kan bu?

“ya tetapi Dion malahan mulai ngantuk ini?”

“ha hahah benar bu?’

Tak terasa kami sudah samping di Bangjo korem  0274 ini dan belokny kekiri tidak boleh kekanan, disamping kanan perempatan ini ada markas sebuah markas partai terbesar dinegeri ini  darah kota Baru di Yogya dulu tempat rumah  milik bangsa Belanda yang dijadikan cagar budaya dan eksis bentuk rumahnya masih seperti dulu kala walau fungsinya sekarang sudah berubah menjadi tempat kantor dan tempat usaha lainya.

“sudah sampai Dion mau beli cerita anak-anak atau yang buku cerita bergambar?”

Hatiku terkesiap kaget dan tidak menentu ketika melihat ada poster di muka pintu  gerbang took buku ini , “inikan dia?”

“bu ayolah didalam sudah ramai itu pengarangnya di kerubuti minta tanda tangan!”

Aku benar-benar tidak menyangka dia mas benar kamu!

“bu kok begitu?, aku sudah bawa dua ini aku mau kekasir dulu!”

“ya ok, ini uangnya Yun”

“nanti saja, tau besaok tidak apa-apa?’

“eh mahal lho limapuluh ribu itu kalau belai tiga”

“sudahlah bu…”

Aku diam menghampiri Dion dan  sambil   melihat-lihat buku untuk Dion sementara dia sibuk membolak balikan buku-buku yang sengaja di biarkan di kotak-kotak rak  buku.

“bu aku mintakan tanda tangan sekalian ya?’

“boleh” aku hanya memperhatikan sekumpulan ornag itu agak jauh memang  dari tempat kotak-kotak buku yang Dion buka isinya

“bagus mama”

“ya “jawabku , sambil aku memastikan benar dia atau bukan orangnya

“bu ayo lihat pengarangya ?” Yuanita  mengajakku, aku akhirnya  menarik anaku dan kugendong

“mama kenapa tut ante Yuanita ?”

“mau lihat orang antre tanda tangan ..”

“aku tanda tangani boleh mama?”

“ha? hahah “ aku tertawa mendengara jawaban lugunya itu

“boleh saja” aku menjawab sambil melihat siapa yang   pria itu dan aku benar melihatnya, kerlingnya dan mukanya dia!

“bu kenal dia ?”

“kamu Yun …”aku kaget ketiga Yuanita tiba-tiba bertanya padaku, tentang  pengarang itu.

“tidak tahu kok , bu BIru memandangnya begitu?’

“aku kagum tahu…”

“haahah …jangan marah bu, itu Dion mau lihat bukunya” benar anakku akhirnya turun dari gendongan dan melihat buku yang aku beli dengan dia

“mama nanti ini di warnai juga bagus”

“ya Dion, kalau yang ini untuk kakak, buku pengetahuan alam dan sosial ini”

“tidak ada gambarnya “

“kamu lhe…”aku bête banget asal  dia ,,

Kami diam dalam urutan tanda tangan  Yuanita nanpaknya semangat untuk mendapatkanya aku duduk, kerling mata itu melihatku dia pura-pura tidak tahu kedatanganku atau benar-benar sibuk, aku tidak mau tahu, bukti kamu ada !

 

 BERSAMBUNG...

-NOVELBUKUBIRUALSAYIDJA-

 

LHE:ANAK LELAKI

 

                                                       

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun