Mohon tunggu...
Aloysius Wudi
Aloysius Wudi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pemuda Pemungut Kata

Berjuang tanpa kenal lelah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemanggilan Murid-Murid Yesus Yang Pertama

17 April 2022   21:42 Diperbarui: 17 April 2022   22:15 1040
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

                                                                                                          PENDAHULUAN

Latar Belakang

Injil Yohanes adalah Injil yang unik, sudut pandang yang di pakai dalam kitab Yohanes untuk menjelaskan Yesus Kristus sangat berbeda dengan Kitab Injil yang lain, kitab Injil Matius melihat dari sudut pandang Yesus sebagai Raja, Markus melihat Yesus dari sudut pandang sebagai Hamba, Lukas melihat Yesus dari sudut pandang Anak Manusia , sedangkan Yohanes melihat Yesus dari sudut pandang sebagai Anak Allah yang mendagingkan diri sebagai manusia.

Injil ini mencatat banyak hal tentang pelayanan Yesus di Yudea dan Yerusalem yang tidak ditulis oleh ketiga kitab Injil yang lain, dan menyatakan dengan lebih sempurna rahasia tentang Kepribadian Yesus. Penulis diidentifikasi secara tidak langsung sebagai “Murid yang dikasihi-Nya”. Kesaksian tradisi Kekristenan serta bukti yang terkandung dalam Injil ini sendiri menunjukkan bahwa penulisnya adalah Yohanes anak Zebedeus, salah satu diantara dua belas murid dan anggota kelompok inti Kristus (Petrus, Yohanes, dan Yakobus)

Pada pembahasan ini, penulis ingin mengulas mengenai pemanggilan murid-murid Pertama Yesus yang diulas dalam Injil Yohanes. Dimana sebgai seorang pewarta dan pengkotabah besar pada zamannya, kesaksian Yohanes pembabtis menarik perhatian banyak orang, sehingga orang dating menjadi murid Yesus. Kata “Murid” secaa umum berarti “Pelajar”. Secara khusus, kata ini digunakan untuk seseorang yan gmemiliki pandangan dan keterampilan yang tinggi dalam bidang tertentu.

Adapun keasaksian yakni suatu kesaksian kepada kedua muridnya, bhawa Yesus adalah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia dan yang akan menyelamatkna manusia. Sebanyak dua kali Yohanes bersaksi bahwa Yesus adalah Anak domba Allah (Yoh 1: 29, 36), kesaksian ini menjadi alasan mengapa Yohanes berkata “ 

Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil “(Yoh 3:30). Melalui kesaksian ini, para pengikut Yohanes diarahkan kepada Yesus, dan dua diantara mereka akhirnya menjadi murid-murid pertamaNya. Kata kerja “Mengikuti” secara kiasan berarti “mengikuti sebagai murid” atau menjadi murid”.

Hal yang mau dilihat dalam perikop ini adalah bahwa konsep kemuridan yang berpusat kepada karya Yesus ternyata tidak hanya diungkapkan dengan kata Mathetes (Murid) tetapi juga dengan kata akolouthein (mengikuti).  Dengan demikian kata ini mau menunjukan karakter khusus kemuridan dalam hubungan dengan Yesus. Hubungan antara Yesus dengan para muridNya sebenarnya sebanding dengan hubungan antara para rabi Yahudi dengan murid-murid mereka, sebab Yesus dan para rabi sama-sama meneruskan ajaran kepada para pengikutnya. 

Meskipun demikian, kemuridan yang dimiliki para murid Yesus sangat khas karena para murid Yesus tidak memilih guru tetapi pada dasrnya adalah Inisaitif yang berasal dari Sang Guru sendiri, juga berdasarkan kesaksian Yohanes Pembabtis seperti yang ada pada perikop (Yoh 1 :32-45)

Dalam perikop injil Yohanes bab 1:35 dst, dimana Yohanes membicarakan secara langsung bahwa Yesus memperoleh murid-murid-Nya yang pertama dari lingkungan murid-murid Yohanes pembabtis. Berkat pewartaan dan kesaksian yang disampaikan dalam injil Yohanes itu khsusnya bab 1:35 dapat disadari, betapa pentingnya Yohenes Pembabtis itu bagi gereja jemaat Kristen Purba.  

Penginjil Yohanes melukiskan peristiwa yang dialami oleh para murid Yesus sebagi peristiwa dimana keterpanggilan itu nyata dan nampak di dalam kehidupan mereka, yang mana dengan keterpanggilan itu, Yohanes melibatkan diri dalam konteks itu, sebagai bentuk pendukung dalam mendukung dan menghadirkan Pribadi Yesus di dalam kehidupan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun