Mohon tunggu...
Agus Sujarwo
Agus Sujarwo Mohon Tunggu... Guru - Founder Imani Foundation

Founder Imani Foundation

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Berbagi dengan Pasangan

8 Maret 2022   15:38 Diperbarui: 8 Maret 2022   16:00 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

Simak kisah berikut tentang bagaimana melalui cerita sebuah perusahaan mampu membuat sebuah perubahan yang mengagumkan. Pada akhir tahun 1990-an, raksasa di bidang makanan cepat saji Subway meluncurkan kampanye untuk mengiklankan satu jenis sandwich baru. 

Kampanye itu didasari oleh statistik: tujuh sandwich memiliki kandungan lemak di bawah enam gram. Sepanjang berkaitan dengan statistik, itu cukup baik – sedikit penggunaan gaya bahasa aliterasi membuat kita lebih sehat. Tetapi “7 di bawah 6” tidaklah melekat seperti kampanye Subway yang berikutnya, yang memfokuskan pada cerita yang mengagumkan dari seorang mahasiswa bernama Jared Fogle.

Jared memiliki masalah berat badan yang serius. Pada saat mencapai tahun ketiga di universitas, berat badannya menggelembung menjadi 193 kg. Ia mengenakan baju seukuran XXXXXXL, ukuran terbesar yang tersedia di toko-toko khusus untuk orang-orang yang tinggi besar. Ukuran pinggangnya 150 cm.

Ayah Jared seorang dokter umum di Indianapolis, telah mengingatkan anaknya tentang berat badannya selama bertahun-tahun tanpa banyak hasil. Lalu, satu hari di bulan Desember, teman sekamar Jared, seorang mahasiswa kedokteran, melihat bahwa pergelangan kaki Jared membengkak. 

Ia dengan tepat mendiagnosisnya sebagai edema, sebuah kondisi di mana tubuh menahan cairan karena darah tidak dapat cukup mentransportasikan cairan. Ini sering mengarah pada diabetes, masalah jantung, dan bahkan serangan jantung secara dini. Ayah Jared memberitahukan bahwa, mengingat berat badannya dan kesehatannya secara umum, ia kemungkinan tidak dapat hidup lebih dari tiga puluh lima tahun.

Menjelang liburan musim semi setelah kunjungan ke rumah sakit di bulan Desember, Jared memutuskan untuk membuat tubuhnya lebih kurus. Termotivasi oleh kampanye iklan “7 di bawah 6” ia menikmati sandwich kalkun pertamanya. Ia menyukai sandwich itu, dan akhirnya ia mengembangkan dietnya sendiri, yang semuanya ia beli di Subway: sandwich sayuran sepanjang tiga puluh sentimeter untuk makan siang dan kalkun sepanjang lima belas sentimeter untuk makan malam.

Setelah tiga bulan “diet Subway”, seperti yang dinamakannya, ia menimbang dirinya. Timbangan menunjukkan angka 150 kg. Berat badannya turun 43 kilogram dalam waktu tiga bulan sejak ia makan di Subway. 

Ia mempertahankan dietnya selama beberapa bulan kemudian, kadang-kadang berat badannya turun sampai setengah kilogram per hari. Segera setelah kesehatannya memungkinkan, ia mulai jalan sebanyak mungkin, tidak naik bus ke kampus dan bahkan menaiki tangga ketimbang naik eskalator di department store.

Cerita tentang penurunan berat badan Jared ini menjadi fenomena nasional dimulai dengan sebuah artikel yang diterbitkan di Indiana Daily Student pada bulan April 1999. Artikel itu ditulis oleh Ryan Coleman, seorang mantan teman sekamar Jared. Coleman bertemu Jared setelah ia kehilangan berat badan dan hampir-hampir tidak mengenalinya. 

Artikel itu diakhiri dengan kutipan dari Jared, “Subway membantu menyelamatkan hidup saya dan memulainya kembali. Saya tidak akan pernah dapat membayarnya kembali.” Ini mungkin untuk pertama kalinya sebuah jaringan makanan cepat saji dipuji karena berhasil mengubah hidup seseorang secara begitu mendalam dan positif: melalui cerita.

Mata rantai kunci dalam jalinan cerita ini adalah pemilik waralaba Subway yang bernama Bob Ocwieja, yang membaca artikel itu dan melihat potensinya. Ia mengambil waktu dari jadwalnya untuk menghubungi pengarah kreatif agen periklanan Subway di Chicago, seorang pria bernama Richard Coad, dan menyarankan agar memeriksa artikel itu. Coad mengatakan, “Saya hampir tertawa pada awalnya, tetapi kami benar-benar menindaklanjutinya.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun