Ya ampun, aku mulai salah tingkah. Lebih baik, aku mengalihkan perhatian.
"Sepertinya pasar sepi sekali, ya?" ucapku apa adanya.
"Sepi? Ramai kok, Mas." Jawab Ratih.
Aku melihat sekitar ternyata tetap ramai.
Salah ucap lagi, aduh kenapa bisa jadi grogi gini.
"Mbak Ratih." Panggil Rahmat.
Syukurlah Rahmat akhirnya mengajak Ratih mengobrol.
"Kak Arkan, deg deg kan loh. Padahal tadi gak apa-apa." Jawab jujur Rahmat.
Aku semakin salah tingkah. Setelah Ratih mendengar ucapan Rahmat, dia langsung memalingkan muka.
Bocah kecil, kenapa harus memberitahu itu? Tenang-tenang, lebih baik tenang.Â
Tak lama kemudian, kami sampai dan memasuki toko buku. Berbagai macam buku dijual di sini, untuk anak-anak, remaja, dewasa, dan umum.