Mohon tunggu...
Alip Yog Kunandar
Alip Yog Kunandar Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pemikir, Meski Banyak yang Dipikirin

Dosen Ilmu Komunikasi UIN Jogja, yang lebih senang diskusi di warung kopi. Menulis karena hobi, syukur-syukur jadi profesi buat nambah-nambah gizi. Buku: Memahami Propaganda; Metode, Praktik, dan Analisis (Kanisius, 2017) Soon: Hoax dan Dimensi-Dimensi Kebohongan dalam Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Stalin: (75) Penyelidikan Kasus Sepatu

10 Februari 2021   21:54 Diperbarui: 11 Februari 2021   21:15 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Jangan-jangan kamu yang mereka sebut sebagai tukang cerita itu ya?"

Soso tersenyum, "Ya.. begitulah..."

"Nama kamu masih sering disebut-sebut. Mereka kehilangan kamu. Tapi katanya kamu memang tak layak di pabrik, kamu sekolah di seminari situ kan?"

Soso mengangguk lagi. "Mau nggak kamu menemaniku ngobrol? Mungkin sambil ngopi..."

"Boleh... aku juga belum pernah minum kopi!" jawabnya.

*****

Soso mengajak si Petros ke toko bukunya Gege Imedashvili yang menyediakan kopi dan tembakau. Bukan untuk membaca buku. Dia hanya ingin melupakan pikirannya yang terganggu karena obrolannya dengan si Lado soal Natasha. Ia juga teringat nasib kawan-kawan lamanya di pabrik itu.

"Kamu dekat dengan mereka?" tanya Soso pada si Petros, setelah menyeruput kopinya di sore itu. Ia juga meminjam cangklong dan membeli tembakaunya sekalian.

"Sangat dekat. Aku bahkan tidak lagi merasa kalau aku ini anak pendatang...." jawabnya. "Udah lama kita nggak ngomongin soal asal-usul lagi. Upah juga sama sekarang, dibedakan tugannya aja, bukan karena asal-usul..."

"Berapa banyak yang ditahan polisi?"

"Delapan..."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun