"Kau mau membantu teman-temanmu kan?" tanya Soso kemudian.
Anak itu mengangguk, "Tapi bagaimana caranya?"
"Coba kau selidiki orang yang kau anggap bekerjasama dengan si Kustov itu. Entah itu kelakuannya, atau hal-hal aneh lainnya yang kau anggap mencurigakan..." kata Soso.
"Terus?"
"Kalau ada hal yang menarik, kabari aku!"
"Bagaimana caranya memberitahumu?"
"Aku tinggal di rumahnya Pak Sese. Kau bisa mampir jam istirahat atau mungkin setelah pulang kerja!"
Petros mengangguk. "Baiklah. Tapi kenapa kamu mau mengurusi ini? Kamu kan sudah nggak kerja di situ lagi?"
Soso tertawa. "Aku memang sudah nggak kerja di situ lagi. Tapi urusanku sama si Kustov belum selesai. Lebih bagus lagi kalau dia memang biang keroknya dan bisa dibuktikan!" jawabnya. "Lagi pula, anak-anak yang ditahan itu, bagaimanapun adalah kawan-kawanku. Apalagi kalau mereka tak bersalah dan hanya dijadikan kambing hitam!"
"Yang penting," kata Soso lagi, "Jangan dulu libatkan orang tua. Batasi juga anak-anak yang tahu, cukup kawan dekatmu saja, jangan semua!"
Petros mengangguk-angguk. "Siap. Aku pasti akan melakukannya demi teman-temanku!"