Mohon tunggu...
Alip Yog Kunandar
Alip Yog Kunandar Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pemikir, Meski Banyak yang Dipikirin

Dosen Ilmu Komunikasi UIN Jogja, yang lebih senang diskusi di warung kopi. Menulis karena hobi, syukur-syukur jadi profesi buat nambah-nambah gizi. Buku: Memahami Propaganda; Metode, Praktik, dan Analisis (Kanisius, 2017) Soon: Hoax dan Dimensi-Dimensi Kebohongan dalam Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Stalin: (69) Anak-anak Hilang

4 Februari 2021   21:21 Diperbarui: 5 Februari 2021   23:32 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Saya ikut Pak..." kata Soso, "Ayo Petros!"

Pak Samvel meminta rombongan yang lain kembali ke pabrik, sementara ia bersama Soso dan si Petros menyewa kereta kuda dan langsung menuju kawasan Golovsky, yang selalu ramai di malam minggu seperti itu.

Tapi setelah berkeliling di sana, termasuk mencari ke tempat biasanya mereka nongkrong seperti yang ditunjukkan si Patros, anak-anak itu tak ketemu juga.

"Ya sudah, sekalian saja kita ke Narikala..." kata Pak Samvel, "Nanti kalau masih belum ketemu juga ya sudah, kita pulang saja dulu..."

Berangkatlah mereka ke Benteng Narikala, tempat yang mengingatkan Soso pada kencannya dengan Natasha dulu. Tapi anak-anak itu juga tak ditemukan. Mereka menyerah, Pak Samvel memutuskan untuk kembali ke pabrik.

Sampai tengah malam, tak juga ada kabar soal anak-anak itu, termasuk dari polisi yang mencarinya. Soso sudah sangat ngantuk, dan akhirnya terpaksa pamitan pulang.

*****

Keesokan harinya, saat sarapan bersama Pak Sese, Mak Imel, dan bapaknya, Soso mendengar kabar soal anak-anak itu, dari Pak Sese tentunya, yang semalam pulang larut.

"Anak-anak itu katanya memang terlibat. Menurut saksi yang diperiksa polisi, mereka terlihat mengangkuti peti-peti itu ke dalam beberapa kereta. Malem-malem, sebelum kita pada berkumpul itu..." kata Pak Sese.

"Siapa saksinya Pak De?" tanya Soso.

Pak Sese menggeleng.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun