Mohon tunggu...
Alip Yog Kunandar
Alip Yog Kunandar Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pemikir, Meski Banyak yang Dipikirin

Dosen Ilmu Komunikasi UIN Jogja, yang lebih senang diskusi di warung kopi. Menulis karena hobi, syukur-syukur jadi profesi buat nambah-nambah gizi. Buku: Memahami Propaganda; Metode, Praktik, dan Analisis (Kanisius, 2017) Soon: Hoax dan Dimensi-Dimensi Kebohongan dalam Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Stalin: (65) Bandit Pasar Armenia

31 Januari 2021   20:34 Diperbarui: 1 Februari 2021   19:21 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Alip Yog Kunandar

"Nggak usah repot-repot. Aku memang maling, tapi aku juga bisa menepati janjiku! Aku akan mencarimu kalau ada informasi!" katanya.

"Ya sudah kalau begitu... jangan lama-lama, semakin cepat semakin baik!"

"Siapkan saja duitnya!" kata anak itu.

Soso pun segera meninggalkannya dan kembali ke sekolah.

Malam harinya, ia baru sadar kalau uang sisa yang ada di kantong pakaian dalamnya tak tersisa sekepingpun.

"Sialan!" bathin Soso.

*****

BERSAMBUNG: (66) Setan Kumat

Catatan:

[1] Bahasa Armenia

[2] Sekitar tahun 1896-an, dari sekitar 150 ribu orang penduduk Tiflis, 36 persen di antaranya adalah orang Armenia, mengalahkan jumlah orang Georgia asli yang hanya sekiat 28 persen saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun