"Si Silva dan si Nunu sering ke sana?" tanya Soso.
"Pernah, tapi jarang ke sana. Tenang aja, itu tempat tinggalku, bukan markas partai atau gerakan. Itu kan di tempat lain, yang kau kunjungi dulu waktu diskusi buku..."
"Terus ngapain kalau aku ke sana?" tanya Soso.
"Ya kita diskusi lah, tukar ide, gagasan, mungkin menyusun gerakan.. apa aja..." kata si Lado. "Yang jelas, di sana tembakau berlimpah. Kau bisa menikmatinya sepuasnya..."
"Kopi?" tanya Soso sambil tersenyum.
"Banyak. Di sana ada kedai minuman orang Jerman yang menyediakan kopi. Malah lebih enak dari kopi yang di sini!"
"Ya sudah. Kapan-kapan lah..." kata Soso.
"Besok ya, jam istirahatmu!" Lado memaksa.
Soso terpaksa mengangguk. Entah kenapa, susah banget baginya untuk menolak permintaan dari kawan sekampungnya itu.
*****
BERSAMBUNG: (42) Iblis