Mohon tunggu...
Alip Yog Kunandar
Alip Yog Kunandar Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pemikir, Meski Banyak yang Dipikirin

Dosen Ilmu Komunikasi UIN Jogja, yang lebih senang diskusi di warung kopi. Menulis karena hobi, syukur-syukur jadi profesi buat nambah-nambah gizi. Buku: Memahami Propaganda; Metode, Praktik, dan Analisis (Kanisius, 2017) Soon: Hoax dan Dimensi-Dimensi Kebohongan dalam Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Stalin: (17) Buku di Bawah Kasur

13 Desember 2020   08:08 Diperbarui: 16 Desember 2020   15:52 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Teman Yahudimu itu yang bilang.." jawab Lado sambil melirik ke dalam toko buku. "Dia bercerita soal kekagumannya padamu, datang ke Tiflis dengan bahasa Rusia yang payah, bekerja di pabrik sepatu, belajar bahasa, sampai diterima di seminari itu..." lanjutnya.

Soso sebetulnya malah menceritakannya pada Lado. Tapi karena anak itu sudah tahu, nggak ada gunanya ditutup-tutupi. "Yaah kau tahu lah, aku kan bukan anak orang kaya..." jawab Soso.

"Aku nggak mau bahas soal itu. Nggak ada salahnya juga kau kerja di pabrik, setidaknya dengan itu kau bisa merasakan bagaimana penderitaannya kan?" tanya Lado.

Soso mengangguk.

"Aku juga tahu kau sangat mencintai Georgia, tanah air kita. Puisimu tadi membuktikannya..." kata Lado lagi.

Soso diam sejenak, "Terus?"

"Bergabunglah denganku dan kawan-kawan yang lain..." kata Lado.

"Partai itu?" tanya Soso.

"Selain partai, aku juga mengorganisir gerakan buruh pribumi..." jawab si Lado. "Partai itu gerakan intelektualnya, makanya terus didukung oleh penerbitan. Tapi pemikiran tanpa tindakan kan percuma. Nah, aku yang memimpin gerakannya.."

"Tapi aku masih anak sekolah, belum saatnya begitu-begini..." jawab Soso.

"Nggak apa-apa So..." kata si Lado. "Sekolahmu ya terusin aja. Aku juga nggak mau dijewer sama Mak Keke kalau sampai kamu nggak selesai sekolah gara-gara ikutan aku. Maksudku, kau datanglah sekali-kali ke tempatku, nyumbang saran, ngasih gagasan, sharing pengalaman. Atau apa lah yang bisa kau lakukan..."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun