Mohon tunggu...
Alip Yog Kunandar
Alip Yog Kunandar Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pemikir, Meski Banyak yang Dipikirin

Dosen Ilmu Komunikasi UIN Jogja, yang lebih senang diskusi di warung kopi. Menulis karena hobi, syukur-syukur jadi profesi buat nambah-nambah gizi. Buku: Memahami Propaganda; Metode, Praktik, dan Analisis (Kanisius, 2017) Soon: Hoax dan Dimensi-Dimensi Kebohongan dalam Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Stalin: (15) Lado Ketskhoveli

11 Desember 2020   08:08 Diperbarui: 16 Desember 2020   15:49 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak lama, Soso diperkenalkan pada pentolan ‘partai’ lain yang juga seumuran dengan mereka, seorang pemuda tampan berjanggut hitam, Noe Zhordania. Pada Soso, Nunu, panggilannya, menceritakan soal Kvali, suratkabar lokal yang mereka ambil alih pengelolaannya untuk menyebarkan pesan-pesan perjuangan partai. Soso melongo, serius juga rupanya mereka, pake punya koran segala. “Partai tanpa media itu nggak afdol, kayak gereja tanpa lonceng, atau masjid tanpa toa.. orang bisa tau dari bangunan atau namanya, tapi nggak tau apakah ada kegiatan di dalamnya atau tidak!” katanya.

Jujur saja, Soso tertarik dengan apa yang dilakukan anak-anak yang masih sepantarannya itu. Bukan hanya tertarik, tapi juga iri, di saat yang lain sudah tahu apa yang diperjuangkannya dalam hidup, ia malah baru memulai. Kayak ABG yang baru puber, sementara teman sebayanya sudah punya bini!

*****

BERSAMBUNG: (16) Soselo, Si Penyair Amatir

Catatan:

[1] Terbit pertama kali tahun 1818 di Jerman.

[2] Secara harfiah berarti ‘Kelompok Ketiga’

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun