Sepanjang sekolah dulu, tak sekalipun terpikir bahwa saya akan berkuliah di fakultas pencetak guru-guru. Ya mana sempat juga mikir ke arah sana. Anak-anak IPA biasanya memang terkenal kaku-kaku, dan saya salah satu diantara mereka. Dulu yang ada di kepala saya waktu memilih jurusan, ya cuman teknik, teknik, dan teknik saja.
Buat anak IPA macam saya, keterima di kampus negeri dengan jurusan teknik adalah sebuah prestasi tersendiri.
Ia semacam sertifikasi kelayakan anak IPA, gitu. Anda ingat scene dimana Spongebob mencoba masuk ke Salty Spitoon?
Sebelum masuk ke ring paling garang seantero Bikini Bottom itu, ia terlebih dulu diuji kelayakannya. Kalau lolos KKM kejantanan, ia boleh masuk.
Sialnya, Spongebob gak masuk-masuk karena memang dibanding ikan bertato hati itu, busa macam Spongebob jelas kalah.
In case anda gak paham seberapa kerennya jurusan teknik di mata anak IPA--apalagi kalau lolos jalur undangan--begini kira-kira reka adegannya kalau saya pinjam scene Salty Spitoon itu.
Mari kita berandai. Ceritanya ada anak IPA pingin masuk ke Salty Spitoon.
"Selamat datang di Salty Spitoon. Seberapa hebatkah kamu?" Tanya penjaga agak menantang.
"Seberapa hebatkah aku?" Jawab anak IPA itu. Si penjaga cuman mengangguk saja. Masih dengan tatapan ngeyek dengan tato 'Ibu' di dadanya.
"Selepas SMA, aku kuliah." Lanjut si anak IPA.
"Terus?" Sambar si penjaga.