Mohon tunggu...
Alin You
Alin You Mohon Tunggu... Insinyur - Penyuka fiksi, khususnya cerpen dan novel.

PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan) • Penulis Amatir • Penyuka Fiksi • Penikmat Kuliner • Red Lover Forever • Pecinta Kucing

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Serial Noval] Anyer, Pelabuhan Terakhir Cintaku

21 Januari 2020   16:48 Diperbarui: 21 Januari 2020   21:23 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa pengunjung hotel di seputaran Pantai Anyer bahkan dilanda kepanikan akut. Hujan deras yang tiada henti di sepanjang malam pergantian tahun membuat mereka was-was dan senantiasa waspada kalau-kalau akan terjadi bencana tsunami. Air laut yang pasang, ombak besar yang bergulung-gulung membuat tak ada seorangpun yang berani mendekati laut, kecuali kami. Ya, kami. Aku dan Vio. Pencinta laut itu malah menantangku menerobos hujan menuju pantai.

"Hayu, A Noval berani gak? Masa takut ama air hujan?" Begitu tantangnya.

Awalnya aku sempat keder. Tapi akhirnya, aku pun berani menyanggupinya.

"Oke, siapa takut."

Kami pun berkejar-kejaran di sepanjang bibir pantai. Ombak besar yang menggulung-gulung sama sekali tak kami hiraukan. Hujan deras yang masih terus turun malah membuat kami kalap. Ya, kami baru saja memproklamasikan sebuah hubungan baru. Entah siapa yang mulai. Hingga akhirnya kami berdua sepakat akan mengawali tahun baru ini dengan sebuah hubungan baru yang serius.

"Neng serius mau menerima Aa sebagai kekasih Neng?" tanyaku masih sangsi. Sebuah anggukan yang tadi kulihat seolah kurang meyakinkan. Makanya aku bertanya ulang.

Si Putri Duyung Violet rupanya gemas mendengar pertanyaanku. Dengan suara lantang dia akhirnya berkata, "Yes, I'll be your girl, Honey."

Di akhir drama percintaan ini, Vio pun mengajakku berlarian ke pantai. Makin ke dalam, ke dalam, hingga akhirnya ombak besar menggulung kami berdua ke tengah lautan yang tak tampak lagi dari bibir pantai. Dan... oh, yes. Anyer menjadi pelabuhan terakhir cintaku untuk selama-lamanya.

***

-Finish-

Sebenarnya episode ini udah dibikin draft-nya dari akhir tahun lalu. Tapi belum rampung-rampung juga en keburu hilang mood. Dan biar tak didatangi oleh tokoh dari serial ini, terpaksa deh aku tamatkan saja. Maafkan. Molor sebulan akhirnya. Hiks. 🙏😁

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun