Mohon tunggu...
Ali Mursyid
Ali Mursyid Mohon Tunggu... Guru - Guru Bahasa Arab | Awardee BIB-LPDP Program Magister UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Pemilik Website Bahasa Arab Madrasah (MI Arabic, MTs Arabic, MA Arabic) | Talk Less Do More

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

10 Nilai Profil Pelajar Rahmatan Lil 'Alamin Perspektif Al-Qur'an

7 Agustus 2024   14:32 Diperbarui: 7 Agustus 2024   14:35 1667
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

"Dan, carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (pahala) negeri akhirat, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia. Berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang- orang yang berbuat kerusakan." (Al-Qasas/28:77)

Tafsir :

Nasihat di atas tidak berarti seseorang hanya boleh beribadah murni (mahdah) dan melarang memperhatikan dunia. Berusahalah sekuat tenaga dan pikiran untuk memperoleh harta, dan carilah pahala negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu di dunia, berupa kekayaan dan karunia lainnya, dengan menginfakkan dan menggunakannya di jalan Allah. Akan tetapi, pada saat yang sama janganlah kamu lupakan bagianmu dari kenikmatan di dunia dengan tanpa berlebihan. Dan berbuatbaiklah kepada semua orang dengan bersedekah sebagaimana atau disebabkan karena Allah telah berbuat baik kepadamu dengan mengaruniakan nikmat-Nya, dan janganlah kamu berbuat kerusakan dalam bentuk apa pun di bagian mana pun di bumi ini, dengan melampaui batas-batas yang telah ditetapkan oleh Allah. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan dan akan memberikan balasan atas kejahatan tersebut.

Ayat tersebut juga mengisyaratkan salah satu nilai profil pelajar rahmatan lil 'alamin, yaitu berimbang (tawzun), yaitu pemahaman dan pengamalan agama secara seimbang yang meliputi semua aspek kehidupan, baik duniawi maupun ukhrawi. Menurut Robihan (2018) pendidikan anti kekerasan di sekolah melalui internalisasi prinsip Aswaja Annahdliyah; Tawasuth, I'tidal, Tasamuh, dan Tawazun, bisa menjadi salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk meminimalisir adanya tindak kekerasan di dunia pendidikan.(Robihan, 2018)

6)Lurus dan tegas (I'tidl), yaitu menempatkan sesuatu pada tempatnya dan melaksanakan hak dan memenuhi kewajiban secara proporsional.

Ayat tentang i'tidal : QS. Al-Maidah: 8

Artinya:

"Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penegak (kebenaran) karena Allah (dan) saksi-saksi (yang bertindak) dengan adil. Janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlakulah adil karena (adil) itu lebih dekat pada takwa. Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan." (Al-Ma'idah/5:8)

Tafsir :

Ayat di atas memberikan tuntunan agar umat Islam berlaku adil, tidak hanya kepada sesama umat Islam, tetapi juga kepada siapa saja walaupun kepada orang-orang yang tidak disukai. Wahai orangorang yang beriman! Jadilah kamu sebagai penegak keadilan, yakni orang yang selalu dan bersungguh-sungguh menegakkan kebenaran, karena Allah, ketika kalian menjadi saksi maka bersaksilah dengan adil. Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum, yakni kepada orang-orang kafir dan kepada siapa pun, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil terhadap mereka. Berlaku adillah kepada siapa pun, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah dengan mengerjakan perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya, sungguh, Allah  Mahateliti,  Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan, baik yang kamu lahirkan maupun yang kamu sembunyikan.

Ayat tersebut juga mengisyaratkan salah satu nilai profil pelajar rahmatan lil 'alamin, yaitu lurus dan tegas (i'tidl), yaitu menempatkan sesuatu pada tempatnya dan melaksanakan hak dan memenuhi kewajiban secara proporsional.
Keadilan merupakan pilar yang sangat penting dalam segala hal, terutama pendidikan.  Dengan  keadilan,  berbagai   persoalan   akan   mudah diatasi. Dengan keadilan semua orang mendapatkan hak dan kewajiban sesuai dengan kemampuannya. Di Indonesia terkadang ada beberapa aspek yang menyebabkan terjadinya ketimpangan dalam pendidikan. Indonesia sebagai masyarakat mayoritas muslim menuntut mereka untuk berpegang teguh pada inti ajaran Islam, yaitu mengikuti Alquran, Hadits, Ijma dan Qiyas.(Mahtum & Heryandi, 2018)

7)Kesetaraan (muswah), yaitu persamaan, tidak diskriminatif kepada yang lain disebabkan perbedaan keyakinan, tradisi dan asal usul seseorang.

Ayat tentang muswah : QS. al-Hujurat ayat 13

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun