Mohon tunggu...
Ali Mursyid
Ali Mursyid Mohon Tunggu... Guru - Guru Bahasa Arab | Awardee BIB-LPDP Program Magister UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Pemilik Website Bahasa Arab Madrasah (MI Arabic, MTs Arabic, MA Arabic) | Talk Less Do More

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

10 Nilai Profil Pelajar Rahmatan Lil 'Alamin Perspektif Al-Qur'an

7 Agustus 2024   14:32 Diperbarui: 7 Agustus 2024   14:35 1667
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Ayat tersebut juga mengisyaratkan salah satu nilai profil pelajar rahmatan lil 'alamin, yaitu muwaanah, yaitu sikap menerima keberadaan negara (nasionalisme), mematuhi hukum negara, melestarikan budaya, khususnya di Indonesia.
QS. At-Taubah ayat 122 menjelaskan bahwa semua masalah pendidikan akan terlewatkan jika umat Islam mampu mengkaji, mendalami ilmu serta mengamalkan dan mengembangkannya. Sehingga akan diperoleh beberapa konsep dasar pendidikan yang menjadi sumber inspirasi untuk dikembangkan dalam rangka membangun pendidikan yang berkualitas dan berbasis Islami. (Nihaya, 2016)

4)Mengambil jalan tengah (tawassu), yaitu pemahaman dan pengamalan beragama yang tidak berlebih-lebihan (ifr) dan juga tidak abai terhadap ajaran agama (tafr).

Ayat tentang tawassut : QS. Al-Baqarah:143

Artinya :

"Demikian pula Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) umat pertengahan2
agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Nabi Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Kami tidak menetapkan kiblat (Baitulmaqdis) yang (dahulu) kamu berkiblat kepadanya, kecuali agar Kami mengetahui (dalam kenyataan) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang berbalik ke belakang. Sesungguhnya (pemindahan kiblat) itu sangat berat, kecuali bagi orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah. Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia." (Al-Baqarah/2:143)

Tafsir :

Jika Allah menjadikan Ka'bah sebagai kiblat yang paling utama karena dibangun oleh bapak para nabi, yaitu Nabi Ibrahim, maka demikian pula Kami telah menjadikan kamu, umat Islam, umat pertengahan, yaitu umat terbaik yang pernah ada di bumi ini. Umat yang terbaik sangatlah pantas menjadi saksi. Tujuannya adalah agar kamu menjadi saksi atas perbuatan manusia, yaitu ketika nanti pada hari Kiamat jika ada dari mereka yang mengingkari bahwa rasul-rasul mereka telah menyampaikan pesan-pesan Allah atau adanya penyimpangan pada ajaran mereka. Di samping itu, juga agar Rasul, Muhammad, menjadi saksi atas perbuatan kamu yaitu dengan memberikan petunjuk dan arahan-arahannya ketika masih hidup serta jalan kehidupannya juga petunjuknya ketika sudah meninggal. Allah kemudian menjelaskan tujuan pengalihan kiblat, yaitu menguji keimanan seseorang. Kami tidak menjadikan kiblat yang dahulu kamu berkiblat kepadanya melainkan agar Kami mengetahui siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang berbalik ke belakang.

Bagi mereka yang tetap istikamah dengan keimanannya, mereka akan mengikuti apa pun yang diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya, baik dalam pengalihan kiblat atau lainnya. Sebaliknya, bagi yang lain, mereka akan menolak dan enggan mengikuti perintah Allah dan Rasul-Nya. Ihwal pemindahan kiblat memang mengundang persoalan bagi sebagian kelompok. Oleh karena itu, pemindahan kiblat itu sangat berat kecuali bagi orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah. Sebagian kelompok menganggap persoalan kiblat adalah termasuk ajaran yang sudah baku, tidak bisa diubah lagi, seperti halnya tauhid. Namun, sebagian lagi, yaitu orang-orang yang istikamah dalam beriman, menganggap bahwa persoalan ini termasuk kebijakan Allah yang bisa saja berubah. Dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sungguh, Allah Maha Pengasih, Maha Penyayang kepada manusia.

Ayat tersebut juga mengisyaratkan salah satu nilai profil pelajar rahmatan lil 'alamin, yaitu muwaanah, yaitu sikap menerima keberadaan negara (nasionalisme), mematuhi hukum negara, melestarikan budaya, khususnya di Indonesia.

Islam menganjurkan pemeluknya untuk bersikap moderat, seimbang, tidak ekstrim, dan tidak inklusif. Tawassut merupakan bagian dari moderasi beragama yang harus ditanamkan kepada peserta didik agar peserta didik memiliki sikap moderat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Di tengah kemajuan bangsa Indonesia, moderasi beragama sangat dibutuhkan oleh seluruh umat manusia dan harus diajarkan kepada peserta didik agar kelak   menjadi   manusia    yang    cinta    damai,    penyayang    dan toleran. Keterlibatan ustadz dalam memberikan pemahaman tentang tawasuth kepada santri sangat diperlukan agar dapat menjadi pembiasaan dalam kehidupan mereka. Muatan pendidikan agama Islam ditekankan pada pengertian kasih sayang, saling menyayangi, saling menghormati, dan saling membantu dalam kebaikan. (Samsul, 2020)

5)Berimbang (tawzun), yaitu pemahaman dan pengamalan agama secara seimbang yang meliputi semua aspek kehidupan, baik duniawi maupun ukhrawi.

Ayat tentang tawazun : QS. Al-Qashash: 77

Artinya :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun