Paimin memacu kakinya kembali. Cepat sekali ia berlari mirip murid yang pada saat itu terlambat mengikuti upacara. Sampailah ia pada tempat yang ditujunya, sekolah. Ia bingung saat melihat gerbang sekolah sudah ditutup. Tapi ia tak kehabisan akal. Ia naik dan meloncati pagar. Tak peduli jika ada orang yang menegurnya.
Paimin sudah berada tepat dihadapan tiang bendera. Ia akan memulai ritualnya. Dilepasnya simpul tali yang terikat dan mulai menurukan bendera kusam itu. Lalu ia gantikan dengan yang baru. Naiklah Sang bendera perlahan-lahan menyusuri tali kusut itu. Terdengar lagu 'Indonesia Raya' dinyanyikannya. Burung-burung yang hinggap di dahan berkicauan seakan mereka juga ikut serta menyanyikannya.
Bendera baru pun telah berkibar di ujung tertinggi. Paimin mulai menengadahkan kepalanya. Dengan bangga ia melakukan hormat kepada Sang Merah Putih.
"Hanya ini yang dapat saya berikan kepada Indonesia" Katanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H