5. Peserta didik juga terlihat lebih fokus dan aktif dalam bertanya jawab dengan guru dan juga kepada Peserta didik lain dalam kelompok serta berani mengkomunikasikan hasil diskusi mereka dengan lebih percaya diri.
B. Tanggapan Kolega (teman sejawat)
Respons rekan sejawat terkait penerapan model pembelajaran PBL rata-rata sangat positif, dan mendukung pelaksanaan model PBL dengan kontinyu.
Menurut Ibu Hj.anik Fadmwati, M.Pd sebagai rekan sejawat dan juga fasilitator GMT bahwa penerapan model pembelajaran Problem--Based Learning  bisa merangsang peserta didik untuk lebih greget dan antusias mencari tahu solusi dari masalah yang diberikan guru.
Begitu juga dengan pendapat Ibu Nur Holifa, S.Pd sebagai teman sejawat dan trainer GMT mengemukakan pendapat senada, bahwa model pembelajaran Problem--Based Learning  dapat membantu mengaktifkan pembelajaran yang sebelumnya pasif dan monoton menjadi aktif dengan adanya kolaborasi dalam kelompok dan presentasi hasil diskusi peserta didik.
C. Faktor Pendukung
Â
Faktor keberhasilan terkait penerapan model pembelajaran PBL yaitu peserta didik terlibat secara aktif dalam pembelajaran. Dimana PBL merupakan model pembelajaran berbasis peserta didik, yaitu melibatkan peserta didik dalam sebuah kelompok diskusi untuk berkolaborasi belajar memecahkan masalah, melatih berpikir kritis dan lebih memahami /menguasai materi pembelajaran serta berani mengkomunikasikan hasil diskusi masalah. Dan juga pemanfaatan media dalam hal ini video pembelajaran serta picture (artist-animal) juga sangat membantu dalam mengeksplore kemampuan siswa dalam mengidentifikasi masalah yang akan dibahas atau didiskusikan.
Selain itu ketersediaan prasarana seperti LCD, internet LAN , serta kondisi kelas (terkait pencahayaan ruang kelas) juga menjadi faktor pendukung praktik pembelajaran ini.
D. Faktor Penghambat
Selama proses pembelajaran berlangsung ada sedikit penghambat komunikasi secara interaktif antara guru dan peserta didik karena masih ada beberapa peserta didik yang pemalu dan cenderung pendiam yang masih canggung untuk bertanya dan mengemukakan pendapat mereka karena merasa takut salah dalam pelafalan berbahasa Inggris. Namun faktor penghambat tersebut tidak terlalu signifikan. Dan penulis bersyukur bahwa peserta didik yang lain terlibat secara aktif dalam pembelajaran.