Mohon tunggu...
Alfred
Alfred Mohon Tunggu... Lainnya - Karyawan Honorer

Nama saya Alexander Fredy, seorang karyawan honorer di sebuah instansi pemerintahan yang ada di Kabupaten Kutai Barat . Namun, di balik rutinitas pekerjaan sehari-hari, saya memiliki kegemaran menulis di waktu luang saya, saat kesibukan kantor mereda danide kreatif mulai mulai bermunculan, saya selalu meluangkan waktu untuk menulis. Menulis bagi saya adalah wujud ekspresi diri. Saat jemari menari di atas papan ketik, saya merasa bebas dan bisa menciptakan dunia sendiri. Dari cerita pendek hingga opini tentang dunia, setiap kata yang tertuang adalah refleksi dari pikiran dan perasaan saya. Melalui tulisan-tulisan ini, saya menemukan kedamaian dan kebahagiaan yang tak ternilai. Menulis adalah cara saya untuk meresapi setiap momen dalam hidup, mengabadikan kenangan, dan berbagi pandangan serta imajinasi dengan pembaca. Meski terkadang terasa melelahkan, semangat dan cinta terhadap kata-kata selalu mendorong saya untuk terus berkarya. Inilah yang membuat menulis di waktu luang menjadi sesuatu yang sangat berarti dalam hidup saya.

Selanjutnya

Tutup

Horor

Rayuan Maut Pohon Benggeris

23 Juni 2024   18:30 Diperbarui: 25 Juni 2024   19:28 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Entahlah."

"Kita harus menemukannya, hidup maupun mati."

Suara para anggota saling bersahutan mencari keberadaan dan nasib pria jatuh tersebut. Mereka terus berusaha mencari di mana keberadaannya.

Tubuh pemuda itu terselimuti oleh semak-semak menjadi situasi sulit menemukannya di tambah lagi keadaan malam hari makin mempersulit penemuan dari sebuah pencarian.

Di dalam keadaan tak berdaya tetapi masih bernyawa pemuda itu masih bisa memegang benda-benda di sekitarnya dan sisa tenaganya dia berusaha berteriak dengan maksud memberikan tanda keberadaan dirinya kepada anggota yang mencarinya.

"Aku di sini, aku di sini! Kalian dengar suaraku? Ini aku sambil menggerak-gerakkan pohon rumput apa pun yang ada sekelilingku," Jeritan permintaan tolong dari dirinya.

"Ke pinggir sungai, ke pinggir sungai! Aku di semak-semak! Perhatikan asal suaraku, perhatikan di mana ada pergerakan benda-benda di sekitarku," Dia mencoba memberi tahu letak kepada anggota tentang posisinya.

"AAARRRGGGHHH!!!"

Pemuda itu menjerit sekuat tenaganya untuk ke berapa kalinya untuk memberitahukan keberadaannya. Tak lama setelah itu, terdengar dari kejauhan suara langkah laki dan seruan para anggota pencari madu. Sinar obor terlihat menyala-nyala pada gelapnya malam.

Salah satu anggota pencarian jatuh tersungkur di hadapan sayuran pakis. Saat dia kembali berdiri. Tanpa disengaja dia menemukan tubuh pemuda tergeletak yang dalam keadaan tragis. Wajahnya memar disertai darah, Betis kirinya bengkok ke kiri. Begitu juga dengan tangan kanannya ikut terlipat. Dan lebih parahnya lagi, tulang iga kanannya berjumlah 4 tulang juga ikut patah dan keluar dari dadanya.

Tidak menyangka apa yang lihatnya anggota pencari ini secara spontan berteriak memberikan tanda kepada anggota lainnya untuk segera mendatangi mereka. "Hei, hei cepat ke sini! Aku sudah menemukannya. Lihat oborku ini dekat pinggir sungai, ini aku di sini bersamanya, Cepatlah, cepatlah!".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun