Mohon tunggu...
Alfred
Alfred Mohon Tunggu... Lainnya - Karyawan Honorer

Nama saya Alexander Fredy, seorang karyawan honorer di sebuah instansi pemerintahan yang ada di Kabupaten Kutai Barat . Namun, di balik rutinitas pekerjaan sehari-hari, saya memiliki kegemaran menulis di waktu luang saya, saat kesibukan kantor mereda danide kreatif mulai mulai bermunculan, saya selalu meluangkan waktu untuk menulis. Menulis bagi saya adalah wujud ekspresi diri. Saat jemari menari di atas papan ketik, saya merasa bebas dan bisa menciptakan dunia sendiri. Dari cerita pendek hingga opini tentang dunia, setiap kata yang tertuang adalah refleksi dari pikiran dan perasaan saya. Melalui tulisan-tulisan ini, saya menemukan kedamaian dan kebahagiaan yang tak ternilai. Menulis adalah cara saya untuk meresapi setiap momen dalam hidup, mengabadikan kenangan, dan berbagi pandangan serta imajinasi dengan pembaca. Meski terkadang terasa melelahkan, semangat dan cinta terhadap kata-kata selalu mendorong saya untuk terus berkarya. Inilah yang membuat menulis di waktu luang menjadi sesuatu yang sangat berarti dalam hidup saya.

Selanjutnya

Tutup

Horor

Rayuan Maut Pohon Benggeris

23 Juni 2024   18:30 Diperbarui: 25 Juni 2024   19:28 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rayuan Maut Pohon Benggeris

Sekelompok pria sedang memandangi api unggun sembari mempersiapkan perbekalan untuk berburu madu di dalam hutan. Alat-alat diuji coba guna kepentingan kelayakan fungsi. Di malam yang hangat ditemani sang api, mereka memikirkan apa saja persiapan untuk mendapatkan madu.

Perbekalan dan peralatan telah dibawa masing-masing anggota. Melewati hutan belantara yang dipenuhi semak belukar tidak menghentikan semangat mereka demi lebah madu. Tak kenal lelah dan terus maju.

Usaha tidak mengkhianati hasil akhirnya rombongan ini menemukan sebuah pohon benggeris untuk dipanjat. Beristirahat sambil memandangi pohon benggeris yang menjulang tinggi ke langit. Mereka berkhayal seolah-olah sudah mendapatkannya.

Setelah merasa cukup waktu istirahat, mereka menyiapkan semua peralatan penting untuk mempersiapkan misi mencari madu pada pohon benggeris. Semua alat dilakukan pemeriksaan secara berulang demi keamanan serta kondisi alam seperti laju angin dan cuaca.

Seorang pemuda yang pemula mencoba memanjat pohon benggeris itu untuk pertama kalinya. Ini adalah pengalaman yang menegangkan sekaligus menantang baginya.

Malam itu laju angin sangat pelan dan cuaca malah sedikit dengan posisi bulan terang terlindungi oleh awan. Setelah menaiki pohon benggeris itu dan berhasil mengusit lebah-lebah dari sarangnya, ini adalah waktu baginya untuk kembali turun. Namun dia sangat merasa kelelahan hingga akhirnya dia memilih untuk beristirahat dulu di atas ranting pohon benggeris yang besar.

Di malam yang sejuk itu dia setengah tertidur tetapi karena tak mampu lagi menahan perasaan kantuk, dia akhirnya tertidur.

"Di mana ini?" tanya dia keheranan. Dia terbangun di sebuah taman bunga yang dipenuhi kupu-kupu. Tempat yang dia rasa hanya berada di alam khayalan dia merasa terlalu indah menjadi kenyataan. Dia saat dia berdecak kagum dengan pemandangan yang ada. Ada sesosok perempuan berpakaian serba putih di balakangnya. Menatapinya dengan penuh senyuman seolah menjadi pengganti ucapan selamat datang tanpa suara di tempat ini.

Wanita itu mendekat kepada pemuda itu dengan langkah yang ringan seolah tak menginjak apapun. Tanah seperti tidak terpijak sama sekali olehnya. Tatapan matanya yang tajam penuh misteri yang belum tersingkap. Semerbak aroma menyemburkan rasa ketenangan. Bunga liar yang indah di pedalaman hutan belantara memberikan kesan magis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun