Mohon tunggu...
Alfira Fembriant
Alfira Fembriant Mohon Tunggu... Lainnya - Instagram : @Alfira_2808

Music Director and Radio Announcer STAR 105.5 FM Pandaan Pasuruan East Java (from 2012 until now) 📻

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Kisah Perjuangan Ibunda Tetap Semangat dari Diabetes

14 November 2020   01:43 Diperbarui: 17 November 2020   09:11 1189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jikalau penderita berani menyuntikkannya sendiri pada tubuhnya juga tidak masalah, hanya beberapa penderita terkadang merasa geli atau takut ketika harus menyuntikkan insulin pada tubuhnya sendiri. Sehingga dibutuhkan orang lain atau anda orang terdekatnya bisa membantu penderita dalam hal insulin tersebut.

Awal mula ketika insulin sudah masuk dalam resep, kita akan diajari oleh dokter mengenai cara dan bagaimana penggunaan atau pemakaiannya yang benar. Yang direkomendasikan lokasi tubuh untuk suntik insulin biasanya adalah lengan tangan, paha, dan perut. Namun biasanya jika ibu penulis lebih memilih disuntuk insulin lewat lengan tangan saja secara bergantian setiap harinya.

Bergantian dalam hal ini antara lengan tangan kanan dan kiri. Karena jika setiap hari disuntik insulin pada titik lokasi yang sama, akan berimbas buruk pada lokasi titik tersebut.

Selanjutnya mengenai jarum suntik. Insulin dipakai setiap hari untuk penderita diabetes yang kadar gulanya susah untuk dikendalikan, namun untuk jarum suntiknya harus diganti maximal 2x pemakaian. 

Kalau anda memakai BPJS misalnya ke suatu rumah sakit yang dituju, biasanya akan mendapat insulin untuk jangka waktu 1 bulan. Namun untuk jarum suntiknya harus beli sendiri ke apotik terdekat.

Penulis sendiri meski tidak  ambil jurusan di dunia keperawatan, namun setiap hari juga bertugas untuk menyuntikkan insulin pada Ibunda. 

Awalnya dulu penulis takut, namun lama-kelamaan karena kebutuhan dan kebaikan sehingga bisa berjalan dengan lancar dan sudah lihai dalam persuntikkan insulin. 

Ibu sendiri pun juga demikian, awalnya sangat takut dengan jarum suntik, lama-kelamaan sudah terbiasa dan bisa berjalan dengan baik.

*

Dari kisah panjang pengalaman pribadi penulis merawat Ibunda penderita diabetes ini, hikmah apa yang bisa kita ambil?

Intinya tidak ada yang mau orang terdekatnya atau orang tersayang, bahkan diri sendiri menderita diabetes bukan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun